BABELPOS.ID, KOBA - Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Aisyah Sisyilia mengungkapkan angka pengangguran di wilayahnya mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Diketahui, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dalam tiga tahun terakhir di Bangka Tengah sejak tahun 2020 sebesar 5,95 persen (5637 orang), 2021 sebesar 4,95 persen (4723 orang), dan 2022 sebesar 3,99 persen (4.263 orang).
"Data TPT ini dari Provinsi dan untuk Kabupaten dirilis satu kali dalam satu tahun, yang mana Alhamdulillah Bangka Tengah tingkat penganggurannya terus mengalami penurunan yang signifikan, seperti dari tahun 2021 sebesar 4,95 persen turun pada tahun 2022 menjadi 3,99 persen," ungkap Sysyl sapaan akrabnya kepada babelpos.id pada Rabu (28/12/2022).
Kata Dia, angka ini sesuai dengan target dan menggambarkan kondisi ketenagakerjaan di Bangka Tengah tergolong baik, meskipun pengangguran tetap ada.
"InsyaAllah upaya kita di segala sektor berjalan sesuai rencana," ucapnya.
Sysyl mengatakan yang termasuk pengangguran terbuka adalah mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
Lebih lanjut, diungkapkan Sysyl ada 5 sektor penyerap tenaga kerja terbanyak 2022 yakni pertanian, kelautan dan perikanan sebesar 32 persen, perdagangan besar dan eceran 22 persen, pertambangan dan penggalian 8 persen, industri pengolahan 7 persen dan kontruksi 6 persen.
Ia menambahkan Bangka Tengah di sepanjang tahun 2022 juga berhasil menyerap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) (Kemnaker RI) senilai Rp4.675.000.000 milyar dalam bentuk Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dan bersertifikat BNSP terhadap 187 pencari kerja.
"Kita juga berhasil mengikutsertakan 187 pencari kerja asal Bangka Tengah untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), bukan hanya BLK Bangka Belitung (Babel), tapi juga BLK di luar Babel seperti BLK Bandung, Medan, Serang, Bekasi, Semarang dan lainnya," terangnya.
Lebih lanjut, Sysyl juga mengungkapkan untuk Tenaga Kerja Mandiri (TKM) ada sebanyak 350 warga Bangka Tengah yang menerima bantuan TKM dengan total nilai Rp700 juta (Sumber dana APBN Kemnaker RI - red).
"Jadi Tahun 2022 ini ada 35 Kelompok (350 orang - red) yang mendapatkan bantuan uang tunai sebesar 20 juta perkelompok, yang mana ini tidak perlu dikembalikan, namun harus dipertanggungjawabkab," tuturnya.
Kata Dia, sesuai Petunjuk Teknis uang Rp20 juta ini harus dipakai untuk usaha, terutama mengedepankan usaha mikro dan ada pedampingnya yakni Tenaga Sukarela (TKS).
"Di Bangka Belitung, kita bisa klaim bahwa Bangka Tengah menerima bantuan terbanyak pada Tahun 2022 ini dan semoga bermanfaat," imbuhnya. (sak/ynd)