Misteri Buku Hitam Sambo?

Sabtu 22-10-2022,08:44 WIB
Reporter : cr3
Editor : Babelpos

MANTAN Kadiv Propam Ferdy Sambo membawa sebuah buku berkelir hitam saat sidang dengan agenda pembacaan dakwaan dari jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin lalu (17/10). 

Suami Putri Candrawathi itu didakwa dalam dua perkara berbeda, yakni pembunuhan berencana dan obstruction of justice penyidikan kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Sambo bahkan tetap memegang buku hitam meskipun tangannya diborgol sebelum duduk di kursi terdakwa.

Penasihat hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis mengatakan buku hitam itu berisi catatan kegiatan kliennya. 

BACA JUGA: Korban Gagal Ginjal Akut di Indonesia Mencapai 133 Jiwa di 22 Provinsi

"Buku itu berisi catatan kegiatan Pak Sambo sejak beliau menjabat Kasubdit 3 Dittipidum Bareskrim sampai dengan sekarang," kata Arman lewat pesan singkat.

Ferdy Sambo menduduki jabatan Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri pada 2016–2018.

BACA JUGA: Kabar Baik! Menkes: Gangguan Ginjal Akut Sudah Bisa Disembuhkan

Arman menyebut buku itu selalu dibawa Sambo guna mencatat hal-hal penting. "Namanya buku catatan, termasuk catatan persidangan," tutur Arman Hanis.

BACA JUGA: Instruksi Kapolri: Polantas Dilarang Tilang Pengendara Secara Manual

Ferdy Sambo Perancang Skenario Pembunuhan Dalam dakwaan yang dibacakan JPU terungkap fakta bahwa terdakwa Ferdy Sambo berusaha menenangkan dirinya meskipun menahan amarah seusai mendengarkan cerita sepihak dari Putri Candrawathi ihwal peristiwa di Magelang, Jawa Tengah. Putri Candrawathi mengaku dilecehkan oleh Brigadir Yosua di Magelang. 

BACA JUGA: Bejat! Anak Bawah Umur Dicabuli di Warung

Terdakwa Ferdy Sambo menenangkan dirinya sembari memikirkan cara merampas nyawa korban Brigadir J. Ferdy Sambo kemudian memanggil Bripka Ricky Rizal Wibowo melalui handy talky (HT) agar menemuinya di lantai tiga rumah pribadi, Saguling, Jakarta Selatan. Lantas, Ferdy Sambo berkata kepada Bripka Ricky bahwa Putri Candrawathi telah dilecehkan oleh Brigadir J. Ferdy Sambo kemudian bertanya kepada Bripka Ricky Rizal apakah berani menembak Brigadir J.

BACA JUGA: Ini Daftar Obat Sirup yang Ditarik BPOM Karena Dianggap Berbahaya

Namun, Ricky tak mengamini permintaan Sambo dengan menjawab, "Tidak berani, Pak. Karena saya enggak kuat mentalnya, Pak." Lalu, Ferdy Sambo meminta Bripka Rizal agar mem-back up dirinya di rumah dinas, Duren Tiga, Jakarta Selatan. 

BACA JUGA: Ramai Bahaya Obat Sirup, Ini Ramuan Alami Turunkan Panas Demam

Kategori :