BABELPOS.ID, KOBA - Bangka Tengah akan menjadi salah satu pilot project Bangka Island Flood Management in Bangka Belitung Province atau penanganan banjir di Bangka Belitung. Menindaklanjuti itu Balai Wilayah Sungai Babel menggelar Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PSM) Banjir Kabupaten Bangka Tengah di Ruang Rapat VIP Bupati Bangka Tengah, pada Selasa (13/9/2022).
Diketahui, proyek ini berkerja sama dengan Balai Wilayah Sungai Babel, PUPR Indonesia (EDCF-financed) dengan melibatkan konsultan dari Kunhwa Engineering dan Consultung Co. Ltd. (Korea), PT. Indra Karya (Persero) (Indonesia) dan PT. Aditya Engineering Consultant (Indonesia).
BACA JUGA:Tinjau Selokan Mampet Penyebab Banjir, Me Hoa Minta Ini ke Dinas PUPR dan Pihak Desa
Lebih lanjut lama proyek ini diketahui akan berlangsung selana 14 bulan atau 420 hari, sejak 1 Agustus 2022 hingga 24 September 2023.
Dalam pertemuan tersebut dipaparkan bencana banjir di Koba dan Pangkalanbaru berdasarkan hasil permodelan HEC-RAS serta hasil observasi lapangan pada lokasi banjir di Sungai Cauyan (Gertak Topekong) menuju Sungai Berok.
BACA JUGA:Bupati Algafry Kedatangan Tamu Spesial dari Korea Selatan, Bahas Penanganan Banjir di Bateng
Dari hasil observasi lapangan menghasilkan beberapa solusi yakni elevasi outlet saluran sudetan lebih rendah dari pada elevasi bozem, dibuat lubang agar air dan sudetan bisa mengalir ke dalam bozem, lokasi bozem penuh dengan sedimen, perlu adanya perawatan Flap Gate yang digunakan untuk menahan air dari Sungai Berok.
Sekretaris Daerah Bangka Tengah, Sugianto mengatakan ada 3 kawasan kumuh yang rentan banjir di Bangka Tengah yakni Koba, Pangkalanbaru dan Sungaiselan, yang mana titik-titik tersebut sudah dilakukan pantauan.
BACA JUGA:Respon Cepat, PT Timah Tbk Serahkan Paket Sembako untuk Korban Banjir di Desa Rajik
"Alhamdulillah hari ini kita menggelar pertemuan konsultasi masyarakat Banjir Kabupaten Bangka Tengah bersama konsultan langsung dari Korea, khusus membahas penanganan banjir di Bangka Tengah berupa masterplan," ujar Sugianto.
Sugianto mewakili Pemkab Bateng turut bersyukur atas rencana penanggulangan banjir di Bangka Tengah dan siap mendukung.
BACA JUGA:PJSA BWS Bawa Rp3 M untuk Penanganan Banjir di Babel
"Dengan adanya masterplan ini, kita tinggal menempatkan yang mana porsi pusat, provinsi dan daerah, dan yang jelas kita berharap ini bisa dibangun di tahun 2023, tapi pihak sana menyatakan 2024 untuk fisiknya, tapi setidaknya dengan masterplan ini penanganan banjir lebih terarah, sehingga Bateng lebih hebat lagi dengan tidak ada lagi kawasan banjir," tutupnya. (**)
BACA JUGA:Banjir di Jalan Desa Nibung Tak Kunjung Surut, Sejumlah Warga Pilih Ojek Truk dan Putar Balik