KOBA - Amanah menjadi seorang pemimpin tentu tidaklah mudah, harus memiliki kemampuan, kecerdasan, dan kerja keras yang lebih. Berbagai macam tugas akan membutuhkan tanggung jawab yang besar, sehingga sangat wajar jika seorang Kepala Sekolah haruslah memiliki kecerdasan serta karisma sebagaimana layaknya seorang panutan. Tak terkecuali Kepala SMP Negeri 1 Koba, Hana Meilani, S.P. Memiliki gelar dalam bidang ilmu Pertanian, Hana Meilani sempat dipercaya untuk menjadi Guru di salah satu Kejuruan SMK Pertanian di Bangka Barat. \"Pertama kali berkecimpung di dunia sekolah dan menjadi guru, saya mendapatkan kesempatan mengajar di Kejuruan SMK Pertanian di Bangka Barat, karena walaupun sarjana pertanian, namun saya memiliki Akta mengajar dari UT, jadi memang punya hak untuk mengajar,\" ungkap Hana kepada Babelpos.co. \"Kemudian di tahun 2005 pindah ke Bangka Tengah karena ikut suami, dan akhirnya ditugaskan di SMA Negeri 1 Koba sampai tahun 2014,\" tambah Hana. Uniknya Guru dan Kepala Sekolah bukanlah cita-cita seorang Hana Meilani, tak heran dirinya memilih mengambil Jurusan Pertanian dan bukan Jurusan yang berkaitan dengan Pendidikan Guru. \"Awalnya saya tidak ingin menjadi Guru apalagi membayangkan menjadi Kepala Sekolah, maka dari itu milih sarjana Pertanian, ternyata pas di sini (Bangka Tengah - red), suami ngajak jadi honorer sambil ngambil Akta Mengajar, ternyata keenakan,\" terang Hana. \"Di mana dari tiga generasi keluarga, memang Guru semua. Mulai dari Kakek, Nenek, Orang Tua, sampai saya dan saudara jadi Guru. Karena memang jadi Guru adalah profesi yang nyaman dan jalan surga,\" tambah Hana. \"Kenapa jalan surga, karena tugas ini begitu mulia, kita tidak perlu takut untuk di tempatkan atau dipindah ke mana saja, karena jika guru bersungguh-sungguh tugasnya itu dapat mengantarnya ke surga,\" lanjut Hana. Perempuan kelahiran Bandung, 11 Mei 1973 ini mengenyam bangku pendidikan SD, SMP, dan SMA di Bandung, dan menghabiskan masa kuliah di Universitas Winaya Mukti Bandung, Jawa Barat. \"Memang masa-masa sekolah dan kuliah saya habiskan di Bandung dan ke sini ikut suami, di mana mertua asli Koba dan Ayah asli Toboali. Suami ketemu di Bandung,\" ujar Hana. Sang suami Waryudi, S.IP., diketahui adalah PNS di Pemkab Bangka Tengah, sebagai Polisi Pamong Praja dan mendapat amanah sebagai Kepala Bidang Penegakan Hukum, sedangkan anaknya Aliyah Ayudia Ramadhani (14 tahun) saat ini bersekolah di SMP Negeri 1 Koba kelas 8, dan tertarik pada bidang olahraga. Beliau pun berujar bahwa dalam membagi waktu sebagai Ibu Rumah Tangga dan Kepala Sekolah, dirinya memiliki tiga prinsip utama, yaitu kerja keras, ikhlas dan profesional. \"Untuk membagi waktunya diusahakan seimbang, kalau dalam bekerja prinsipnya saya itu ada tiga hal utama, yakni kerja keras, ikhlas, dan mencoba profesional demi kebaikan,\" tutur Hana \"Di mana Alhamdulilah, selama ini tidak ada masalah dan semoga ke depannya juga tidak ada, tetap berusaha profesional sebagai Kepala Sekolah dan saya juga di rumah tidak menuntut anak untuk jadi hebat, sesuai kemampuan anak saja hobinya di bidang apa, jika di olahraga, maka saya dukung dan arahkan. Saya tidak memaksakan dia harus jago Matematika, juara OSN dan lainnya, biarlah sesuai kemauan dia,\" jelas Hana. Lebih lanjut, Hana mengungkapkan dirinya begitu bersyukur menjadi Kepala SMP Negeri 1 Koba dan bertemu dengan guru-guru yang hebat. \"Alhamdulilah di SMP 1 ini saya bertemu dengan guru-guru yang hebat, sehingga sekolah ini bisa berprestasi dan banyak melahirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat,\" ungkap Hana. \"Seperti inovasi Rumah Belajar Spensapacak, WEB. Umah Sekula, Mutiara Ilmu, E-Library, Aplikasi SUAH GE SPENSA KOBA, BESTARI, Aplikasi SEPERADIK, Batik Keramunting, Kerunci, Askuren dan Kantin Bekisah,\" tambah Hana. Diketahui beliau resmi menjadi Kepala SMP Negeri 1 Koba adalah sejak Juni 2014 dan sejak memimpin sudah pernah membawa SMP Negeri 1 Koba menjadi sekolah sehat tingkat Kabupaten dan Provinsi, Sekolah Adiwiyata, mendapat penghargaan kantin sehat bintang 1 BPOM Provinsi dan prestasi membanggakan lainnya. \"Semua prestasi dan penghargaan yang kami (SMP Negeri 1 Koba - red) dapatkan tidaklah mudah, penuh perjuangannnya, kita juga di masa pandemi berhasil membuat kurikulum mandiri, dengan tetap mengacu pada Badan Standar Nasional Pendidikan,\" tutur Hana. \"Di mana kita dikasih pilihan oleh pemerintah mau selama satu tahun itu mau pakai k13 (10 bab), kurikulum khusus (5 bab) dibuat oleh Pemerintah Pusat atau mau buat kurikulum sendiri sesuai dengan kondisi sekolah, dan kita memilih buat kurikulum sendiri dengan 7 Bab selama 1 tahun,\" tambah Hana. \"Saya bersyukur sekali di SMP 1 Koba ini, kita sudah menjadi sekolah rujukan, ramah anak, Adiwiyata dan menjadi sekolah titik penilaian Adipura juga,\" lanjutnya. Beliau pun mengatakan bahwa saat ini di SMP Negeri 1 Koba untuk total jumlah Guru, Tenaga Kependidikan, dan Honorer totalnya ada 52 orang. \"Memimpin dan mengarahkan 52 orang tentunya ada tantangan tersendiri, tidak mungkin semuanya akan manis semua, baik semua, kalau bagus semua tentu patut dipertanyakan. Ya kuncinya bagaimana saya mengembangkan mereka semua, dan ketika ada program mereka mau ikut bekerja sama,\" ungkap Hana. \"Selama ini kalau ada program, Alhamdulillah kebanyakan atau bahkan semuanya dukung dan tetap bekerja, namun namanya kita kerja pasti ada saja pandangan dan persepsi yang berbeda-beda, ya itu wajarlah, yang penting tetap bekerja sesuai Tupoksi,\" kata Hana. Beliau menambahkan bahwa dalam posisi dirinya sebagai seorang pemimpin, tantangannya memang banyak, salah satunya adalah perbedaan pendapat. \"Beda pendapat sudah pasti ada, tapi saya tetap berusahalah bagaimana umpamanya menyatukan minyak dan air agar semuanya dapat profesional, saya bina dengan pendekatan selayaknya kawan,\" kata Hana. \"Jadi kalau sudah di Sekolah, tidak ada lagi lihat gender, suku, agama, latar belakang, dan lainnya. Sebab kepentingan yang utama adalah SMP Negeri 1 Koba,\" sambung Hana. \"Kita juga untuk membangun kedekatan antara sekolah, orang tua atau wali murid, dan murid itu sendiri membentuk yang namanya Paguyuban dan tidak ada komite, karna memang belum ada pembentukan untuk itu,\" tambah Hana. \"Paguyuban ini kita serahkan ke kelas masing-masing untuk sumbangan atau iuran dananya, dengan tujuan untuk mengelola taman kelas, pojok baca, dan lainnya. Di mana paguyuban ini hadir dengan tujuan untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap pendidikan,\" terang Hana. Beliau pun berharap semua Guru, Tenaga Kependidikan dan Honorer di SMP Negeri 1 Koba dapat bekerja dengan ikhlas, kerja keras dan profesional, serta dapat terus mendukung program-program yang akan dicanangkan ke depannya. \"Saya bangga dengan mereka dan saya bersyukur mereka mendukung saya, tanpa mereka SMP Negeri 1 Koba tidak akan bisa berprestasi dan mendidik anak-anak hebat ke depannya untuk Bangka Tengah unggul,\" tutup Hana Meilani. (sak/ynd) Daftar Pencapaian Hana Meilani, S.P selama menjadi Kepala SMP Negeri 1 Koba adalah sebagai berikut: 1. Juara 1 Sekolah Sehat tingkat Kabupaten tahun 2015 2. Juara 1 Sekolah Sehat tingkat Provinsi tahun 2016 3. Juara 1 Sekolah Sehat tingkat Kabupaten tahun 2018 4. Juara 1 Sekolah Sehat tingkat Provinsi tahun 2019 5. Juara 1 Lomba Perpustakaan tingkat Kabupaten tahun 2020 6. Juara 1 Lomba Perpustakaan Provinsi 2021 7. Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten tahun 2016 dan 2017 8. Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi tahun 2017 9. Juara 1 Lomba Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten tahun 2018 10. Juara 2 Lomba Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi tahun 2018 11. Penghargaan Sekolah Inovatif berturut-turut tahun 2019 dan 2020 13. Penghargaan Kantin Sehat Bintang 1 BPOM Provinsi
Hana Meilani, Sosok Kepala Sekolah dengan Segudang Prestasi
Jumat 09-07-2021,15:12 WIB
Editor : babelpos
Kategori :