Wabup Erfian Ungkap Alasan Realisasi PAD Bateng Tahun 2021 Tak Sampai 100 Persen

Minggu 03-04-2022,15:01 WIB
Editor : jal

KOBA - Wakil Bupati Bangka Tengah (Bateng), Herry Erfian mengungkapkan salah satu alasan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2021 yang tak sampai 100 persen dikarenakan faktor pandemi Covid-19.

Diketahui, pada sisi pendapatan, realisasi pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp896.005.215.605,55 atau mencapai 98,65% dari target sebesar Rp908.225.741.202,-Sementara, pendapatan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target sebesar Rp96.330.016.700 bisa terealisasi sebesar Rp83.318.022.923,18 atau tercapai 86,49%.

Lebih lanjut, pendapatan transfer dari target sebesar Rp785.816.989.502 dapat terealisasi sebesar Rp778.262.023.418,37 atau sebesar 100,32%. Sedangkan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah dari target Rp36.078.735.000 dapat terealisasi Rp34.425.169.264 atau 95,42%.

Pada sisi belanja, realisasi belanja daerah tahun 2021 sebesar Rp872.571.265.093,19 atau 90,77% dari yang dianggarkan sebesar Rp961.266.054.802. Sedangkan, dari sisi pembiayaan daerah Kabupaten Bangka tengah tahun 2021 dialokasikan sebesar Rp53.040.313.600,00 direalisasikan sebesar Rp54.040.424.600,39 atau 101,89%.

\"Walaupun ada beberapa halangan, tapi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, dan pemberdayaan masyarakat pada Tahun Anggaran 2021 secara umum menunjukkan hasil yang cukup baik,\" ujar Erfian, Minggu (3/4/2022).

Dikatakan Erfian, secara makro, kinerja perekonomian Bangka Tengah dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2021 yang mencapai 5,986 Triliun Rupiah atau naik dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 5,714 Triliun Rupiah.

\"Perekonomian Kabupaten Bangka Tengah di tahun 2021 ini kembali tumbuh positif, hal tersebut lantaran didukung oleh sektor transportasi dan pergudangan yang kembali pulih setelah terjatuh cukup dalam pada tahun 2020,\" terangnya.

\"Namun, masih ada beberapa target kinerja, baik program, kegiatan, maupun sub kegiatan yang tidak terlaksana secara maksimal,\" sambungnya.

Sedangkan untuk alasan realisasi PAD tahun 2021 yang tidak sampai 100 persen. Ia mengatakan bahwa kondisi tersebut merupakan dampak pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah sektor penerimaan daerah menjadi terhambat.

\"Walaupun tidak terealisasi secara penuh, setidaknya sudah hampir mendekati target, karena memang pandemi Covid-19 ini membuat banyak sektor terkena pengaruh, beberapa diantaranya adalah sektor pajak, jasa, transportasi yang sangat luar biasa dampaknya, terutama terhadap PAD yang cukup signifikan,\" jelasnya.

\"Semoga ditahun-tahun mendatang pandemi ini bisa segera menjadi endemi, sehingga sektor-sektor usaha bisa semakin menggeliat lagi dan perekonomian menjadi semakin meningkat,\" harapnya. (sak/ynd)

Tags :
Kategori :

Terkait