PANGKALPINANG - Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil menanggapi perihal sapi yang terindikasi penyakit mulut dan kuku hewan (PMK). Menurut dia, Dinas Pertanian sudah bergerak dan turun ke lapangan untuk melakukan upaya \\\'recovery\\\'. Pemkot sudah berupaya untuk melakukan tindakan penyuntikan dan tindakan lain dalam pencegahan dan penyembuhan, dimana sapi yang terkena PMK ini.
Menurut pria yang biasa disapa Molen ini, meski terindakasi PMK namun hingga saat ini belum ada yang mati akibat penyakit tersebut. Hanya saja, saat diamati penyakit akan parah jika terkena kukunya saja.
\"Kalau limosin membawa badan berat agak bahaya. Tapi kalau yang bobot kecil tidak terlalu terpengaruh. Saat diamati mulai sembuh tapi tingkat penularan tinggi, kita lockdown di Kota Pangkalpinang tidak terima lagi sapi dari luar sampai dinyatakan aman oleh pemerintah,\" ungkap Molen.
Menghadapi Idul Adha tahun ini, Pemkot akan mengejar target kesembuhan pada bulan ini. Meski demikian, dia memprediksi harga sapi akan melonjak saat perayaan Idul Adha nanti. Pasalnya, stok sapi dari luar tidak boleh masuk.
\"Sapi di kita juga butuh waktu recovery penyembuhan. Sehingga sapi akan langka dan harga akan lumayan cukup tinggi,\" katanya memprediksi.
Terkait PMK tersebut dia menjelaskan masyarakat tidak perlu takut karena tidak menular ke manusia dan aman untuk di konsumsi.
\"Cuma sapi ini perlu penanganan khusus agar segera sembuh dan tidak menular,\" tuturnya. (tob)