Belitung Disarankan Bentuk Pusat Studi Lada Putih untuk Dongkrak Produksi & Ekspor

Harapan Dukungan Pemerintah Daerah

Syukriah berharap pemerintah daerah lebih proaktif dalam memberikan data mengenai komoditas lada dan program yang dijalankan.

Informasi tersebut menurutnya sangat penting agar bisa masuk dalam agenda pembahasan pembangunan daerah maupun kebijakan nasional.

“Dengan data yang jelas, kebijakan pusat dapat lebih tepat sasaran, terutama untuk mendukung keberlangsungan komoditas unggulan seperti lada putih,” ujarnya.

Pemkab Belitung Siapkan Kajian Produktivitas Lada

Menanggapi hal itu, Bupati Belitung Djoni Alamsyah Hidayat menegaskan bahwa pemerintah daerah sudah berkomitmen meningkatkan produktivitas lada putih.

Salah satunya melalui kajian khusus untuk memahami penyebab turunnya produktivitas tanaman lada di Belitung. 

BACA JUGA:Pengamanan Kegiatan Pawai di Basel, Polres Basel Terjunkan Personel Segini

“Kami berencana melakukan kajian mendalam terkait faktor-faktor penurunan hasil panen. Sebab dengan biaya produksi yang relatif sama, hasil panen lada saat ini justru lebih sedikit,” ungkapnya.

Djoni menambahkan, target minimal produktivitas lada harus mencapai satu kilogram per pohon agar daya saing komoditas ini tetap terjaga di pasar internasional.

“Dengan kajian yang tepat, kami berharap produktivitas kembali meningkat, sehingga lada putih Belitung tetap menjadi salah satu primadona ekspor dunia,” kata Bupati.

Lada Putih, Komoditas Strategis Bangka Belitung

Lada putih atau “Muntok White Pepper” telah lama menjadi ikon pertanian Bangka Belitung dan memiliki reputasi mendunia berkat kualitas rasa dan aromanya.

Namun, tanpa langkah serius untuk mengatasi penurunan produksi, posisi strategis lada putih di pasar ekspor dikhawatirkan melemah. 

Melalui usulan pembentukan pusat studi, diharapkan Belitung bisa menjadi pionir riset dan inovasi budidaya lada, mulai dari pemilihan bibit unggul, pemanfaatan teknologi, hingga strategi pemasaran global.

Sumber: