Penanganan Gula Darah Saat Bulan Ramadan

Penanganan Gula Darah Saat Bulan Ramadan

Pengecekan kadar gula darah.--Foto: ist

BABELPOS.ID - Gula darah atau yang biasa dikenal dengan glukosa darah adalah satu kondisi apabila kadar glukosa dalam darah lebih dari pada batas normal.

Berdasarkan data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PDSPDI), kadar gula darah normal adalah 70/90 mg/dL (gula darah puasa)  dan kurang dari 140 mg/dL (2 jam setelah makan).

Pada saat ini di bulan Ramadan, umat Islam sedang melakukan salah satu ibadah yaitu puasa. Puasa merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu dan kegiatan lainnya dari waktu terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) mengungkapkan bahwa aktivitas berpuasa dapat menurunkan kadar gula darah, selain itu menurut dr. Hamka Gunawan,SpPD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Siloam Bangka), aktivitas ibadah puasa dapat menjadi salah satu yang mempengaruhi kadar gula darah karena perubahan pola makan dan kurangnya asupan karbohidrat. Maka dari itu pada saat bulan Ramadan diperlukan penanganan yang tepat untuk menangani gula darah.

dr. Hamka Gunawan, SpPD mengingatkan bahwa pentingnya melakukan Medical Check-Up (MCU) atau pemeriksaan kesehatan secara rutin, dalam hal ini Rumah Sakit Siloam Bangka menyediakan paket Sehat A,B,C, dan D yang dimulai dengan harga Rp350.000 agar pasien dapat mengetahui bagaimana kondisi tubuhnya dan siap menjalani ibadah puasa serta terhindar dari berbagai penyakit lainnya. 

BACA JUGA:Penderita Diabetes Boleh Puasa, Asal...

BACA JUGA:Ini Cara Pulih dari Pradiabetes

Kadar gula darah yang normal pada saat bulan Ramadan dapat dicapai dengan berapa hal, seperti berikut ini:

Memperhatikan komposisi makanan sahur

Makan sahur yang seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein dan lemak sehat dapat membantu mengontrol kadar gula darah saat berpuasa. 

Mencukupi asupan cairan

Minum air yang cukup saat berpuasa sangatlah penting karena dapat membantu tubuh agar tidak terdehidrasi. Asupan cairan yang cukup dapat menghindari dari bibir dan kulit kering, pusing, lemas, sakit kepala, serta urine berwarna gelap. Normalnya tubuh manusia memerlukan 2-liter air sehari atau sekitar 8 gelas, selama bulan ramadan kita dapat menerapkan 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas saat makan malam, dan 2 gelas saat sahur.

Lakukan aktivitas fisik ringan

Aktivitas fisik yang ringan dapat diteruskan selama bulan ramadan, disarankan pada waktu pagi hari atau setelah berbuka puasa. Hindari melakukan aktivitas olahraga berat pada saat jam puasa seperti siang hari karena dapat menyebabkan dehidrasi dan hipoglikemia. Salah satu aktivitas olahraga sekaligus beribadah yang dapat dilakukan yaitu sholat tarawih karena melibatkan aktivitas fisik yang teratur seperti rukuk, berlutut dan bangun.

Berkonsultasi kepada dokter

Tenaga Kesehatan termasuk dokter dapat membantu bagi yang ingin menjalankan puasa ramadan namun tetap memperhatikan gula darah, guna mengurangi terjadinya risiko yang tidak diinginkan, dengan memberikan edukasi khusus ramadan pada pasien.

Semoga artikel ini dapat membantu memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda. Kesehatan merupakan investasi yang paling berharga dalam tubuh kita, maka dengan memperhatikan kesehatan secara rutin dapat membuat kita terus hidup sehat seperti pada bulan puasa saat ini. Selalu prioritaskan kesehatan dan konsultasikan diri Anda ke dokter secara rutin #BersamaSiloam.

Info Lebih Lanjut: +62 821 2600 1218. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: