Sidang Tipikor Tanam Pisang Tumbuh Sawit, Marwan Tanya Andi Hudirman Soal Dugaan Aliran Uang

Andi Hudirman usai memberikan keterangan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Pangkalpinang. --Foto: Reza
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Salah satu terdakwa korupsi tanam pisang tumbuh sawit, H. Marwan kembali membuat geger sidang lanjutan korupsi tanam pisang tumbuh sawit. Para saksi yang dihadirkan di muka sidang Pengadilan Tipikor Kota Pangkalpinang, Selasa (25/2) dibikin, terpojok.
Di hadapan majelis hakim yang diketuai Sulistiyanto Rokhmad Budiarto, terdakwa H Marwan mempertanyakan langsung soal dugaan adanya aliran uang yang mengalir kepada sejumlah pejabat-pejabat tinggi di Kabupaten Bangka di tahun 2022 sd 2023. Saat pengurusan perizinan PKKPR atas 3 perusahaan perkebunan sawit di Desa Labu Air Pandan dan Kotawaringin. Tiga perusahaan dimaksud adalah PT FAL, PT SAML dan PT BAM.
Walau Marwan tak detil merinci jumlah uang yang diduga mengalir jauh itu, tetapi cukup membuat 2 pejabat Pemkab Bangka yakni mantan Sekda, Andi Hudirman dan Heru Dwi Prima (Kabid Tata Ruang Dinas PUPR) tersentak.
“Di sini saya mau bertanya atas dugaan mengalirnya sejumlah uang saat pengurusan perizinan 3 perusahaan itu. Isu yang beredar kalau itu mengalir ke pimpinan saudara,” tanyanya dengan nada lantang.
BACA JUGA:Mantan Sekda Bangka dan Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Jadi Saksi Tipikor Tanam Pisang Tumbuh Sawit
BACA JUGA:Ini Kata Datuk Ramli Soal PT SAML yang Diseret H Marwan Telah Rugikan Negara
Mendengar pertanyaan tersebut sontak secara serentak Andi dan Heru menjawab cuma isu. “Isu saja,” jawab mereka dengan nada berat.
Sementara itu Andi Hudirman kepada wartawan mengatakan soal dugaan aliran uang Rp 500 juta dan Rp 5 miliar yang dipertanyakan Marwan itu hanya isu saja.
“Tak ada itu, kan tadi pas ditanyakan pak Marwan hakimnya juga ketawa-ketawa saja. Isu saja itu, gak benar,” katanya kepada sejumlah wartawan usai persidangan.
BACA JUGA:3 Bos Sawit Mau Pulihkan Kerugian Negara, Marwan: Kalau Saya Dipenjara, Mereka Juga Harus Dipenjara
BACA JUGA:Cecaran H Marwan Bikin 3 Bos Perusahaan Sawit Ketar Ketir, Akhirnya Bersedia Bayar PNBP
Persidangan perkara pemanfaatan hutan 1500 hektar pada satuan pemanfaatan hutan di Desa Labu Air Pandan dan Kotawaringin Kabupaten Bangka 2017 sd 2023, telah banyak menghadirkan saksi-saksi.
Pekan lalu 3 bos perusahaan sawit yakni Datuk Ramli (PT SAML), Desak K Kutha Agustini (PT BAM) dan Raden Laurencius Johny Widyotomo (PT FAL).
Pusaran perkara yang telah merugikan keuangan negara kurang lebih Rp 24 M baru menjerat terdakwa sebatas pihak PT NKI dan pejabat Dishut saja. Yakni, H Marwan (mantan Kadis LHK Bangka Belitung), Ari Setioko (Dirut PT NKI) dan 3 PNS yakni Dicky Markam, Bambang Wijaya dan Ricki Nawawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: