FGD Feformulasi Pendidikan Karakter, Dewan Pendidikan Babel Cari Solusi Kesehatan Mental Generasi Stroberi

FGD Feformulasi Pendidikan Karakter, Dewan Pendidikan Babel Cari Solusi Kesehatan Mental Generasi Stroberi

FGD Reformulasi Pendidikan Karakter dan Penanganan Isu Kesehatan Mental Peserta Didik yang Digelar Dewan Pendidikan Babel. --Foto: ist

BABELPOS.ID - Focus Grup Disscusion (FGD) tentang kesehatan mental dan fenomena "Generasi Stroberi" memberikan gambaran yang penting mengenai tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini, terutama dalam konteks kesehatan mental.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pendidikan Babel, Bustami Rahman dalam FGD "Reformulasi Pendidikan Karakter dan Penanganan Isu Kesehatan Mental Pendidik" di Hotel Soll Marina, 22 November 2024.

Dijelaskannya, istilah Generasi Stroberi merujuk pada anak muda yang dianggap lebih mudah "pecah" atau rentan terhadap stres dan tekanan sosial karena karakteristik yang lebih sensitif, rapuh, atau cenderung menghindari kesulitan.

"Seminar semacam ini membantu kita memahami faktor-faktor penyebab meningkatnya gangguan mental di kalangan generasi muda, seperti tekanan sosial, tuntutan prestasi, dan ketergantungan terhadap media sosial," jelasnya.

BACA JUGA:Pj.Gubernur Babel Apresiasi Kepada Dewan Pendidikan Babel

BACA JUGA:Bahas Pendidikan Gen Z, Dewan Pendidikan Babel Gelar Seminar Nasional di Belitung

Menururnya penting untuk melihat bahwa generasi muda saat ini memang tumbuh dalam dunia yang lebih kompleks, dengan eksposur informasi yang luar biasa, ketidakpastian ekonomi, dan standar sosial yang terus berubah. Ini menciptakan tekanan yang besar dan bisa berdampak pada kesejahteraan mental mereka.

Namun, tidak hanya masalah kelemahan mental yang perlu diperhatikan, melainkan juga potensi besar dari generasi ini untuk lebih sadar dan terbuka terhadap isu kesehatan mental. Mereka memiliki kecenderungan untuk lebih terbuka dalam berbicara tentang masalah yang mereka hadapi, meskipun kadang-kadang masih ada stigma yang perlu diatasi.

Salah satu hal yang penting dalam seminar ini adalah kebutuhan akan pendekatan yang lebih inklusif dan preventif dalam menangani kesehatan mental.

"Alih-alih melihat generasi muda hanya sebagai "generasi yang rapuh," kita seharusnya mendukung mereka dengan pendidikan yang lebih baik mengenai keterampilan menghadapi stres, mengelola emosi, dan membangun ketahanan mental," tambahnya.

Ditambahkanya, seminar ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang dinamika kesehatan mental generasi muda, yang bisa dijadikan dasar untuk menciptakan kebijakan dan pendekatan yang lebih suportif dalam mendampingi mereka menghadapi tantangan kehidupan modern.

BACA JUGA:Dewan Pendidikan Babel Ajak Ciptakan Iklim Kondusif Bagi Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan Khusus

BACA JUGA:Dewan Pendidikan Babel Gelar FGD Bahas PPDB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: