Menelaah Fenomena Doom Spending di Kalangan Milenial dan Gen-Z Indonesia dari Kacamata Marketing

Menelaah Fenomena Doom Spending di Kalangan Milenial dan Gen-Z Indonesia dari Kacamata Marketing

Christianingrum--Foto: ist

Di sisi lain, fenomena ini juga memberikan peluang bagi pemasaran yang lebih etis dan berkelanjutan. Pelaku usaha dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengedukasi konsumen tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Kampanye yang berfokus pada literasi keuangan, promosi produk-produk yang mendukung gaya hidup hemat dan berkelanjutan, serta penawaran yang lebih memperhatikan kesehatan finansial konsumen dapat menciptakan loyalitas jangka panjang di antara generasi milenial dan Gen-Z. Brand yang mampu menyeimbangkan antara dorongan untuk konsumsi dengan tanggung jawab sosial dan finansial dapat memperoleh kepercayaan dan loyalitas konsumen.

Selain itu, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan kesejahteraan jangka panjang konsumen. Dengan menekankan pentingnya konsumsi yang bijaksana, brand dapat membangun citra positif sebagai pihak yang peduli terhadap kesejahteraan konsumen, bukan hanya sekadar mengejar keuntungan.

BACA JUGA:Pemanfaatan IPAH Sebagai Solusi Kekurangan Air Bersih di Desa Saing

BACA JUGA:DEMOKRASI SERUMPUN SEBALAI

Fenomena doom spending di kalangan milenial dan Gen-Z di Indonesia memberikan gambaran yang menarik dari kacamata marketing. Di satu sisi, perilaku konsumsi impulsif ini dapat meningkatkan penjualan dan memperkuat sektor ritel serta e-commerce. Namun, di sisi lain, perilaku ini juga menimbulkan risiko jangka panjang bagi stabilitas keuangan individu dan perekonomian secara keseluruhan. Dari perspektif marketing, fenomena ini harus dilihat dengan bijak. Kampanye pemasaran yang mendorong konsumsi impulsif mungkin memberikan keuntungan sementara, tetapi pelaku usaha perlu memikirkan dampak jangka panjang terhadap konsumen.

Dengan memanfaatkan momentum doom spending untuk mempromosikan literasi keuangan dan konsumsi yang bijaksana, perusahaan dapat berperan dalam menciptakan generasi milenial dan Gen-Z yang lebih stabil secara finansial. Pada akhirnya, keseimbangan antara dorongan konsumsi dan tanggung jawab sosial akan memberikan keuntungan jangka panjang, baik bagi konsumen maupun pelaku usaha.

BACA JUGA:Hilangnya Rasa Keadilan

BACA JUGA:POLITISI LELUCON, KOMEDIAN POLITISI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: