Perjuangan Sururi Merawat Ekosistem Pesisir Semarang

Perjuangan Sururi Merawat Ekosistem Pesisir Semarang

Ketua Pelaksana Kelompok Tani "Mangrove Lestari" Semarang Sururi menunjukkan penghargaan Kalparatu 2024 yang baru saja didapatkannya.--Foto Antara

Bahkan, beberapa waktu lalu, Sururi kedatangan tamu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang ternyata merupakan tim penilai calon penerima penghargaan Kalpataru.

Hasilnya, Sururi terpilih sebagai penerima penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan bersama tiga pejuang lingkungan lainnya di kategori sama yang telah diserahkan pada 5 Juni lalu.

Sururi tak pernah menyangka mendapat Kalpataru, penghargaan bagi pahlawan lingkungan. Sebab, apa yang dilakukannya untuk melestarikan alam selama ini semata-mata agar bisa dinikmati anak-cucu.

Selain itu, Sururi juga bersyukur bisa menguliahkan keenam anaknya dari hasil pelestarian mangrove, melalui budi daya bibit bakau yang dijualnya untuk ditanam kembali di lahan-lahan pesisir yang kritis.

Bahkan, si bungsu, Fajril Ihza Zulfan, yang masih berkuliah pada semester 8 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip, siap meneruskan perjuangan Sururi untuk menjaga ekosistem bakau.

BACA JUGA:Tantangan Mencapai Kemiskinan Ekstrem Nol Persen

BACA JUGA:Realisasi anggaran pembangunan IKN capai Rp5,5 triliun per Mei 2024

Ubah peruntukan RTH

Sururi memang asli kelahiran Mangunharjo, tetapi wilayah Tugu, Ngaliyan, dan Mijen dulunya masuk wilayah administratif Kabupaten Kendal, sebelum berpindah menjadi wilayah Kota Semarang.

Rumah yang ditinggalinya sekarang bersama keluarga juga warisan dari orang tuanya, yang sebagian bangunan bermaterial kayu dan bagian belakangnya sudah ditinggikan akibat kerap tergenang rob.

Meski sederhana, di ruang tamu rumahnya terpajang berbagai macam penghargaan, seperti Juara 1 Lomba Kelompok Intam (Intensifikasi Tambak) 1996/1997, dan Juara 2 Adibakti Mina Bahari dari Kementerian Kelautan 2009.

Kemudian, Undip Award 2009 kategori Pelestarian Lingkungan Hidup Wilayah Pantai. Belum lagi, rak lemarinya yang penuh dengan deretan plakat yang didapatnya sebagai pembicara berbagai kegiatan seminar.

Sebagai Pembina Kelompok Tani "Mangrove Lestari", Prof Sudharto P. Hadi juga mengakui kiprah Sururi yang bersama kelompok taninya  menghijaukan  dan memulihkan kawasan pesisir Mangunharjo dan Mangkang dari abrasi.

Bahkan, mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu sudah mendampingi Sururi sejak 1999 sehingga paham bagaimana dedikasi yang tanpa pamrih dalam menyelamatkan pesisir dan ekosistem bakau.

BACA JUGA:Operasi Laut Terpadu Jaring Sriwijaya dan Wallacea 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara