Staf Khusus BPIP: Mari Keluar Dari Mentalitas Manusia Terjajah

Staf Khusus BPIP: Mari Keluar Dari Mentalitas Manusia Terjajah

Dialog Kebhinekaan dengan tema "Merajut Harmonisasi Dalam Keberagaman", yang diadakan di Aula BAU Universitas Muhammadiyah Malang.--

"Hal yang saya usulkan kepada teman-teman semua:datang pada PDMN dan PDNA yang lama, sehingga tidak ada gap. Mendekatkan hati, dan pemikiran semua, sehingga tidak lagi ada misinformasi dan disinformasi," tutupnya. 

BACA JUGA:Sekda Mie Go Tekankan Core Value ASN ber-AKHLAK Kepada PPPK Pangkalpinang

Benny, sapaan akrab Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, menyatakan Muhammadiyah adalah inspirasi Gerakan muda yang mencerahkan. 

"Bung Karno, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bagian dari Muhammadiyah. Ibu Fatmawati jelas bagian dari Muhammadiyah.

Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Gerakan Muhammadiyah, di Indonesia Timur, seperti Jayapura dan Kupang, misalnya, memberikan inspirasi di dunia Pendidikan." 

BACA JUGA:Segini Target Penurunan Stunting Kota Pangkalpinang Tahun 2024

Benny melanjutkan, Gerakan Pendidikan seperti ini sesuai dengan pengamalan nilai Pancasila sila kelima. 

"Keadilan sosial. Itu diwujudkan dengan juga pemerataan dalam dunia Pendidikan. Kenapa? Agar mental manusia terjajah itu dihapuskan. Sumber daya alam dan manusia dijajah dengan mentalitas seperti ini, akhirnya membawa kesengsaraan, kesenjangan sosial, kemiskinan." 

BACA JUGA:Di Depan Ulama, Pj Wako Budi Utama Beberkan Agenda Prioritas Unggulannya

"Sekarang ini, kita harus melawan apa yang disebut sebagai ideologi popularisme. Popularisme menghancurkan demokrasi; calon-calon boneka, calon-calon tunggal keluar, masyarakat dengan algoritma diarahkan untuk menjadi satu suara tanpa ada suara kritis dan dialetika untuk kebaikkan Bersama, akhirnya Pancasila menjadi retorika saja. Nilai keadilan sosial menjadi angan-angan saja," tuturnya. 

BACA JUGA:Begini Cara Budi Utama Bangkitkan PAD Pangkalpinang

Pakar komunikasi politik ini menyatakan bahwa para pemuda harus dapat bergerak menjadi suara-suara yang berani menyatakan jika ada yang salah. 

"Sedihnya kita saat ini, para pemuda banyak yang tidak lulus SMP. Tanpa pengetahuan dan Pendidikan, demokrasi Pancasila dibajak oleh oligarki yang terkait dengan kapital. Akhirnya? Mental manusia terjajah terus dilestarikan," tegasnya. 

BACA JUGA:Pelaku UMKM Taman Dealova Usul CFD

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP ini pun mengajak pemuda untuk melakukan refleksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: