YPMNU Babel Gelar Peringatan Tahun Baru Islam dan Hari Anak Nasional 2024

YPMNU Babel Gelar Peringatan Tahun Baru Islam dan Hari Anak Nasional 2024

Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H dan Hari Anak Nasional Ke-40.--

pemberian vaksin polio sekaligus mendukung program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 oleh Pukesmas Taman Sari Pangkalpinang hingga lomba hafalan surat pendek dan doa sehari-hari oleh 60 siswa TK Khoirunissa II Pangkalpinang dan sekitarnya. 

BACA JUGA:Gelegar PLN Mobile 2024 Kembali Hadir, Jangan Lewatkan Hadiahnya Emas hingga Mobil Listrik

BACA JUGA:Honda Babel Gelar Edukasi Berkendara Bersama Warga di Desa Nyurok

Sandra menjelaskan salah satu tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah dalam rangka meningkatkan keberanian anak-anak untuk tampil dan termotivasi belajar lebih baik serta kelak mampu mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebab kata dia, sudah menjadi tugas bersama, khususnya bagi orang tua dalam memberikan pertahian lebih baik untuk tumbuh kembang anak. Karena garda terdepan adalah pola asuh orang tua.

BACA JUGA:Cegah Kematian Akibat Rokok, KMSPT kasih Masukkan Pemerintahan Baru

BACA JUGA:Lapas Narkotika Pangkalpinang Pamerkan Hasil Karya Warga Binaan dalam MIC Tahun 2024

Para orang tua juga harus punya bekal ilmu dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Karena di era digital serba digital dan tidak lepas dari gadget ini,

kecukupan materi atau secara ekonomi saja belumlah cukup dalam mendukung pertumbuhan anak .

Kadang orang tua, kalaupun ada di rumah, tetapi malah sibuk dengan gadgetnya, sehingga pola gizi anak tidak terperhatikan dengan baik, padahal hanya sekedar memberikan makan saja tidak cukup.

BACA JUGA:Srikandi PLN Goes To School, Peringati Hari Anak dan Hari Kebaya Nasional

BACA JUGA:Mutasi Polri Kembali Bergulir, Kapolda Bangka Belitung Berganti

”Nyatanya di lapangan kami juga masih menemukan ada anak  di Babel yang sebenarnya berasal dari keluarga ekonominya bagus, karena ayah dan ibunya bekerja, tapi anaknya terkena stunting.

Makanya saya melihat bahwa  salah satu penyebab terjadinya stunting adalah dari kelemahan di pola asuh anak,”sebut Susanti.

Untuk itu tambahnya, sesuai dengan amanat Muslimat NU pusat untuk fokus pada langkah individu, aktif mengembangkan jejaring untuk mempercepat penurunan angka stunting di seluruh Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: