Kasus DBD Sebabkan Dua Anak MD, HAKLI Turun Tangan ke Sekolah

Kasus DBD Sebabkan Dua Anak MD, HAKLI Turun Tangan ke Sekolah

--

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Kasus penyakit demam berdarah (DBD) di Kabupaten Bangka kembali meningkat. Hingga akhir Februari 2024 kasus DBD masih terus terjadi dan sebagian pasien DBD merupakan anak-anak.

"Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, kasus DBD hingga akhir Februari 2024 semakin bertambah, DBD terjadi hingga 49 kasus. Sebanyak dua orang telah meninggal dunia (MD) yang merupakan anak umur 4,7 tahun dan anak SDIT umur 12 tahun," kata Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Boy Yandra, kepada Babel Pos, Senin (4/3).

BACA JUGA:10 Hari Kedepan, Sat Lantas Polres Bangka Tengah Akan Gelar Razia Operasi Keselamatan

Menurut Boy Yandra, kasus DBD yang meninggal dunia pada pasien anak diduga karena keterlambatan orang tua memahami terjadinya DBD ada anak. Masih ada anggapan orang tua bahwa sakit DBD hanya demam biasa.

BACA JUGA:Putuskan Berdamai, Pihak Angel Wings dan Mantan Admin AW Berakhir RJ

"Padahal bisa jadi sudah ada bibit DBD dalam tubuh. Maka kepada orang tua yang punya anak kalau demam, panas dan dingin, serta bintik merah di tubuh hingga keluar darah dari hidung dan mulut maka ini tingkat parah segera bawa ke rumah sakit," jelas Boy Yandra.

Pihaknya mengimbau pasien penting segera dibawa ke rumah sakit atau layanan kesehatan agar ditangani lebih tepat. Tindakan ini agar hal-hal yang tak diinginkan bisa diatasi dengan baik.

BACA JUGA:Lapas Pangkalpinang Ajak Polresta Pangkalpinang Ciptakan Kamtib Kondusif dengan Community Policing

Selanjutnya HAKLI Kabupaten Bangka akan melakukan penyuluhan penanganan DBD di SMAN 1 Pemali pada akhir pekan ini. Upaya ini guna membentuk tenaga juru pemantau jentik (Jumantik) dari kalangan siswa. Sejauh ini pihaknya terus melakukan penyuluhan ke anak-anak baik di tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di Kabupaten Bangka terkait DBD.

BACA JUGA:Lapas Pangkalpinang Ajak Polresta Pangkalpinang Ciptakan Kamtib Kondusif dengan Community Policing

Jumantik akan melaporkan jentik di rumah ke wali kelas. Bila ditemukan jentik di tempat penampungan air dirumah guru kelas akan melapor ke Puskesmas dekat sekolah setempat.

"Nantinya tim epidemiologi Puskemas akan turun ke rumah yang dilaporkan anak ada jentik. Selanjutnya akan dibagikan abate untuk rumah tersebut," ujarnya.

BACA JUGA:PNS Distamben Babel Insial R Jadi Direktur Perusahaan Boneka Cukong Timah

Upaya HAKLI Kabupaten Bangka untuk menggiatkan aksi Jumantik ini agar kasus DBD dapat ditekan. Selain itu masyarakat dapat menggunakan ikan untuk membasmi jentik yang banyak tersedia di lingkungan seperti ikan cupang, ikan koi, ikan gabus dan berbagai jenis ikan pemakan jentik lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: