Kemajuan Usaha Perebusan Ikan Asin Dewi Bersama PT Timah Tbk, Mampu Hasilkan Ratusan Kilo Ikan Asin per Hari
--
BABELPOS.ID, BANGKA TENGAH – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan negara kepulauan yang memiliki hasil laut yang melimpah. Menyadari potensi tersebut, PT Timah Tbk terus memberikan dukungan kepada para pelaku usaha di sektor industri perikanan.
Melalui program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK), PT Timah Tbk mendorong UMKM di wilayah operasionalnya untuk terus berkembang dan mandiri.
Manfaat dari program PUMK PT Timah Tbk sudah banyak dirasakan oleh para pelaku UMKM, salah satu mitra binaan PT Timah Tbk yang mempunyai usaha di bidang industri perikanan adalah Dewi.
BACA JUGA: Komunitas Biasain Ngaji Kumpulkan Donasi Peduli Palestina Hingga 4 Juta
Perempuan warga Dusun Pantai, Desa Batu Be Lubang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka ini sukses menjalankan usaha perebusan ikan asin. Tinggal di pesisir pantai, Dewi memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya karena memiliki bahan baku yang mencukupi.
Menurut Dewi, usaha perebusan ikan asin ini merupakan usaha warisan keluarga yang sudah berjalan selama 30 tahun lebih. Namun usahanya belum berkembang signifikan karena keterbatasan modal.
“Saya sudah 3 tahun menjadi mitra PT Timah, tapi usaha ini sendiri sudah ada sejak lama, usaha warisan orang tua kami, dan orang tua kami warisan dari nenek kami. Jadi sudah ada sekitar 30 tahun," dia berkata.
BACA JUGA:Sepanjang 2023, 10 Rumah Rusak di Bateng dengan Total 192 Bencana
Dewi bercerita, setelah bermitra dengan PT Timah Tbk, ia mampu meningkatkan jumlah produksi ikan asinnya. Hal ini juga berdampak pada peningkatan omzet penjualan.
“Awalnya bahan baku kami terbatas karena modal kami hanya terbatas minimal 10 keranjang per hari. Namun setelah mendapat pinjaman modal dari PT Timah Tbk kami bisa mendapatkan bahan baku 30 keranjang,” kata Dewi beberapa waktu lalu.
Saat ini, kata Dewi, mereka bisa memproduksi ikan basah sebanyak 800kg hingga 1 ton per hari untuk dijadikan ikan asin.
BACA JUGA:Perkara Pencabulan Dua Bocah di Tempilang Segera Dilimpahkan ke Jaksa
“Hal ini tentunya juga berdampak positif terhadap omzet kami, dalam sehari kami bisa mengolah 800 kg hingga 1 ton ikan basah menjadi ikan asin,” kata Dewi.
Meski berproduksi dalam skala besar, ia tidak pernah kesulitan memasarkan produknya. Karena kebutuhan masyarakat terhadap ikan asin cukup tinggi, namun mereka juga terkendala dengan cuaca, jika memasuki musim hujan tidak bisa berproduksi karena penjemuran ikan asin masih mengandalkan sinar matahari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: