Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi Babel, BI dan TPID Terus Gencarkan Operasi Pasar Murah

Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi Babel, BI dan TPID Terus Gencarkan Operasi Pasar Murah

--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Kenaikan harga beras yang terjadi beberapa bulan terakhir ini telah mendorong laju inflasi di Provinsi Bangka Belitung. 

Berdasarkan rilis BPS, gabungan dua kota di Bangka Belitung pada September 2023 mengalami inflasi 0,90% (mtm) atau 3,55% (yoy). Secara tahunan, angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan lalu sebesar 3,45% (yoy), dan berada di atas angka inflasi nasional 2,28% (yoy). Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 3,05% (ytd). 

BACA JUGA:Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Ratusan Insan Timah Ikuti Upacara

Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Agus Taufik menyampaikan bahwa Inflasi bulanan (mtm) gabungan dua kota di Bangka Belitung utamanya disumbangkan oleh komoditas beras, cumi-cumi, dan ikan bulat. Sedangkan, inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas beras, angkutan udara, dan rokok kretek filter.

"Secara spasial, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi bulanan 0,61% (mtm) atau secara tahunan 2,70% (yoy) dengan IHK 115,72. Inflasi bulanan (mtm) terutama bersumber dari komoditas beras, rokok kretek filter, dan ikan selar. Sedangkan inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas beras, rokok kretek filter, dan angkutan udara," ujar Agus dalam siaran pers yang diterima Babel Pos, Senin (2/10/2023). 

BACA JUGA:Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Ratusan Insan Timah Ikuti Upacara

Sementara itu, dikatakan Agus, Kota Tanjungpandan mengalami inflasi bulanan 1,41% (mtm) atau secara tahunan 5,03% (yoy) dengan IHK 121,63. Inflasi bulanan terutama bersumber dari komoditas beras, ikan bulat, dan cumi-cumi. 

"Sedangkan andil inflasi tahunan bersumber dari komoditas angkutan udara, beras, dan ikan bulat," katanya. 

Atas kondisi ini, ditegaskannya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bangka Belitung terus memperkuat program-program pengendalian inflasi daerah antara lain melalui operasi pasar/pasar murah, termasuk pasar murah bersubsidi, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras oleh Bulog, sidak pasar, serta perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD). 

BACA JUGA:PT Timah Tbk Sigap Bantu Padamkan Kebakaran di Bangka Barat

Hingga September 2023, Agus menyebutkan, telah terlaksana 204 kali operasi pasar atau pasar murah dan SPHP beras di 7 kabupaten/kota di wilayah Bangka Belitung. 

"Untuk mengatasi tren kenaikan harga beras, berbagai program juga telah dilakukan antara lain melalui skema kerjasama buy to sell komoditas beras yang melibatkan Bulog, Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) lokal,  dan Pemerintah Daerah di Belitung Timur," terang Agus. 

BACA JUGA:Antisipasi Radikal Terorisme, Densus 88 Gelar Dialog Kebangsaan Bagi Karyawan PT Timah Tbk

Selain itu, lebih lanjut Agus menegaskan, Bank Indonesia juga terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam mendorong program-program pengendalin inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) antara lain melalui peningkatan luas tanam dan produktivitas komoditas pangan dan hortikultura seperti aneka cabai, bawang merah, sayur mayur, dan ikan air tawar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: