Sistem Padi Ladang di Bateng Sulit Dijumpai, Tersisa di Desa Kemingking
--
BABELPOS.ID, KOBA - Budaya sistem tanam padi ladang di Kabupaten Bangka Tengah semakin sulit untuk dijumpai.
Namun, sistem padi ladang ini masih bisa di jumpai di Desa Kemingking, Kecamatan Sungaiselan.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah, Juliah mengatakan bahwa sistem padi ladang di daerah tersebut memang sudah ada sejak lama.
BACA JUGA:Sepanjang 2023, Tercatat 66 Kasus Karhutla di Bangka Tengah
"Kalau daerah Lubuk Besar sudah tidak ada, daerah Koba juga sudah tidak ada lagi, Pangkalan Baru dan Namang juga tidak ada. Jadi, memang di Sungaiselan itulah yang masih ada," ujar Juliah, Kamis (14/9/2023).
Meski demikian, dia menyebutkan bahwa luasan padi ladang yang ada di Desa Kemingking tersebut juga sudah semakin berkurang.
Pasalnya, beberapa petani banyak yang sudah beralih ke komoditi lain, terutama kelapa sawit.
BACA JUGA:Polresta Pangkalpinang Gelar Tradisi Lepas Personel Purna Tugas
"Dari laporan penyuluh, sekarang yang tersisa sekitar 15 hektar, tapi mudah-mudah nanti bisa terus bertambah," tuturnya.
Diketahui, sistem tanam padi ladang adalah cara menanam padi yang kebanyakan dilakukan masyarakat adat di tanah yang kering dan berbeda dengan padi sawah yang membutuhkan irigasi air yang tergenang.
Kata Juliah, pada awal tahun 2023 kemarin, pihaknya menawarkan sejumlah bantuan kepada para petani padi ladang tersebut.
Pasalnya, saat itu ada program bantuan bibit, pupuk dan pestisida dari Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
"Tapi saat itu, tidak ada petani yang mau, karena menurut mereka (petani padi ladang-red) bibit dari pemerintah itu berbeda varietasnya," ujarnya.
Hal itu dikarenakan, petani padi ladang sudah mempunyai bibit pilihan mereka yang dianggap punya kekhasan tersendiri dari segi harum, warna dan rasanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: