Karhutla se-Babel Capai 912 Ha. Warga Mulai Terdampak Kekeringan

Karhutla se-Babel Capai 912 Ha. Warga Mulai Terdampak Kekeringan

--

BABELPOS.ID.- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Mikron Antariksa menyatakan, data terakhir Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mencapai 912, 94 Hektar.

Data itu tersebar di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Babel.  Dan yang terparah justru Pulau Belitong, masing-masing Belitung Timur 587,14 Ha, Belitung 159,64 Ha.  Untuk Pulau Bangka, terparah Bangka Tengah 85,9 Ha, Pangkalpinang 42,16 Ha, Bangka 32 Ha, Bangka Selatan 5,1 Ha, dan Bangka Barat 1 Ha.

BACA JUGA:Titik Panas Bertambah, Karhutla Terus Incar Babel

Untuk dampak kekeringan, yang mulai dirasakan warga adalah kekurangan air bersih.  Untuk di Pangkalpinang pihak BPBD Kota sudah mulai mendistribusikan air bersih ke beberapa keluarahan.  Selain itu, pihak TNI/Polri juga sudah turun tangan membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga.

Ribuan warga Belitong

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Belitung, mencatat sedikitnya 22.485 jiwa dari empat kecamatan di daerah itu terdampak bencana kekeringan. Sekretaris PMI Belitung Bustam di Tanjung Pandan, Senin, mengatakan bencana kekeringan tersebut akibat fenomena El Nino atau kemarau panjang yang melanda daerah itu dalam beberapa bulan terakhir.

"Kondisi saat ini sumber air bersih masyarakat mengalami penyusutan, bahkan sudah ada yang mengering," katanya.

Ia mengatakan bencana kekeringan tersebut melanda empat kecamatan di daerah itu, yakni Kecamatan Tanjung Pandan 3.832 jiwa (13 persen), Membalong 6.660 jiwa (34,8 persen), Sijuk 9.793 jiwa (43,5 persen), dan Badau 2.200 jiwa (8,7 persen).

"Secara keseluruhan ada 22.485 jiwa yang terdampak kekeringan," ujarnya.

Menurut Bustam, data tersebut merupakan data sementara, sehingga diperkirakan jumlah masyarakat yang terdampak kekeringan di daerah itu akan terus bertambah.

BACA JUGA:BMKG Ajak Masyarakat Babel Antisipasi Musim Kemarau Agustus – Oktober: Waspada Karhutla, Hemat Air

"Karena ada beberapa desa yang belum melaporkan datanya kepada tim asesmen kami di lapangan," katanya.

Ia menjelaskan PMI Belitung sebelumnya diminta oleh PMI Pusat untuk memantau kondisi kekeringan di daerah. Oleh karena itu, pihaknya menurunkan tim asesmen ke seluruh kelurahan dan desa guna melakukan pendataan.

''Dampak kekeringan dari fenomena El Nino diprediksi berlangsung cukup panjang, sehingga kami diminta untuk memantau kondisi kekeringan di daerah masing-masing," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: