Gandeng RM Lempah Kuning Muara, Lapas Pangkalpinang Latih 150 Warga Binaan Cara Memasak Lempah Kuning

Gandeng RM Lempah Kuning Muara, Lapas Pangkalpinang Latih 150 Warga Binaan Cara Memasak Lempah Kuning

--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Sebanyak 150 warga binaan se-Provinsi Bangka Belitung mengikuti pelatihan pengolahan makanan atau memasak lempah kuning yang diselenggarakan Lapas Kelas IIA Pangkalpinang

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (4/9/2023). 

Pelatihan yang dipusatkan di aula Lapas Kelas IIA Pangkalpinang ini bekerjasama dengan Rumah Makan Lempah Kuning "Muara". Dari pelatihan ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan kompetensi warga binaan agar mampu bersaing pada dunia usaha atau kerja mandiri. 

BACA JUGA:Buruan Daftar, DPMPTK Bateng Bersama BPVP Babel Buka Pelatihan Hidroponik

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan, Sahata Marlen Situngkir. Turut hadir Kalapas Pangkalpinang Badarudin, Owner RM Lempah Kuning Muara Obie Ardi dan sejumlah Kepala UPT Pemasyarakatan se Bangka Belitung. Namun Khusus Lapas Tanjung Pandan hadir secara virtual melalui aplikasi zoom.

Kepala Divisi Pemasyarakatan, Sahata Marlen Situngkir menyampaikan bahwa pelatihan yang diinisiasi Lapas Kelas IIA Pangkalpinang ini dalam rangka meningkatkan kompetensi mandiri para warga binaan, sehingga kedepannya diharapkan mereka mampu bersaing dengan dunia usaha atau membuka usaha mandiri untuk mengelolah makanan ataupun masakan.

"Jadi dengan ada pelatihan ini, minimal warga binaan ada bekal setelah bebas dari dalam lapas untuk melanjutkan kehidupannya ditengah-tengah masyarakat nantinya," ujar Sahata Marlen Situngkir yang biasa disapa Marlen itu. 

BACA JUGA:Petani Basel Dapat Bantuan 54.068 Liter Pupuk Cair dari Kementan

Sebab menurut Marlen, penyebab seseorang melakukan tindak pidana salah satunya adalah faktor ekonomi. Dan faktor ekonomi ini, katanya, diakibatkan karena ketidakmampuan atau keterampilan, sehingga nekat melakukan tindak pidana. 

"Makanya kita harapkan melalui pelatihan ini, para warga binaan memiliki kemampuan untuk bekerja, ya minimal bisa memasak, sehingga nantinya bisa bersaing dengan dunia usaha. Nah, dengan mereka memiliki penghasilan, ini juga otomatis bisa mengentaskan kemiskinan," jelas Marlen. 

Dikatakan Marlen, dipilihnya pelatihan memasak karena memasak selalu melekat dalam kehidupan manusia khususnya tentang makanan. Ditambahlagi, makanan adalah salah satu usaha yang tidak luntur selama pandemi Covid-19. 

BACA JUGA:Strike... Serunya Lomba Mancing Udang di Sungai Kayu Arang ala UBB

"Jadi kami apresiasi inisiasi dari Lapas Pangkalpinang ini. Dan pelatihan ini perdana di Indonesia, yang mana ini adalah piloting bagi lapas lainnya. Untuk itu, Kikita akan evaluasi, kalau ini bermanfaat dan bisa dirasakan oleh warga binaan untuk menambah kompetensinya, kita akan membuatkannya lebih luas. Dan kita akan siapkan back practice-nya sebagai panduan pelaksanaan kegiatan memasak," kata Marlen. 

Kalapas Kelas IIA Pangkalpinang menambahkan, selain bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, pelatihan ini juga diharapkan bisa memotivasi para warga binaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: