Rudianto Tjen Merekat Persatuan Anak Bangsa di Era Digitalisasi

Rudianto Tjen Merekat Persatuan Anak Bangsa di Era Digitalisasi

--

ANGGOTA DPR RI Dapil Bangka Belitung (Babel), Ir. Rudianto Tjen berharap kemajuan teknologi saat ini bisa mempererat persatuan bangsa. Menurutnya, digital memberikan kesempatan yang sangat besar untuk menghubungkan individu-individu dengan latar belakang, wilayah, dan budaya yang berbeda-beda.

-------------

TEKNOLOGI zaman yang Digital semakin maju seperti sekarang teknologi digital telah menjadi elemen yang tak terpisahkan dari kehidupan kita," kata Rudianto Tjen.

Hal saat disampaikan saat Rudi menjadi pembicara di Seminar Merajut Nusantara bertajuk Pemanfaataan Teknologi Digital sebagai Sarana Perekat Persatuan Anak Bangsa, Senin (25/7/2023) lalu.

Tak hanya sesama anak bangsa, politisi PDI Perjuangan tersebut juga optimistis era digitalisasi mampu memperkuat persatuan antar bangsa. Hal ini kata Rudi, tidak terlepas dari keunggulan yang dimiliki teknologi digital yang tidak dibatasi oleh batas geografis.

BACA JUGA:Rudianto Tjen Bahagia Bisa Terus Bantu Bedah Rumah Warga

"Melalui perkembangan teknologi digital, kita dapat mengatasi keterbatasan geografis dan terhubung dengan orang-orang dari berbagai sudut negeri," ungkap wakil rakyat asal Babel tersebut.

"Layanan komunikasi online, seperti pesan instan dan panggilan video memungkinkan kita untuk berinteraksi dansaling berbagi pengalaman, ide, dan pemikiran," tambahnya.

Oleh karenanya, Rudi berharap teknologi digital saat ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Diantaranya menyebarkan informasi yang selalu berlandaskan nilai-nilai keberagaman yang ada.

"Melalui platform media sosial, kita dapat berbagi pesan-pesan positif, mendorong kesetaraan, dan mempromosikan toleransi. Dengan memanfaatkan kekuatan kata-kata dan gambar, kita dapat membentuk kesadaran akan pentingnya persatuan dan mengajak orang lain untuk bersatu dalam keragaman," imbuhnya.

BACA JUGA: Konsistensi Rudianto Tjen Turun ke Bawah Serap Aspirasi Warga

Menurut Rudi, penyebaran berita palsu dan informasi yang tidak valid hanya akan menimbulkan potensi untuk memecah belah masyarakat.

"Maka, penting memahami literasi digital dalam menghadapi tantangan ini. Menyaring informasi yang benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan kewaspadaan terhadap cyberbullying dan kejahatan digital," pungkasnya.(RED)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: