Kapan Nyusul?

Kapan Nyusul?

--

MABUK kemenangan telak hasil hitungan cepat Pemilihan Ketua RT (Pilkarete) --meski was-was juga takut kecurangan mereka dibocorkan sang surveyor si Udin Kecil--.

''Sebenarnya, secara hitung-htungan sih bener.  Tapi pemilihan sampel itu yang nggak bener,'' ujar Ipank dalam pertemuan mereka bertiga di Warkop Mang Gareng sore itu.

''Sudahlah, yang penting kan Udin Kecil bungkam,'' ujar Bujang PeDe menenangkan kedua sohibya.

''Iyah, dia bungkam itu selama uang jajannya kita beri.  Kalau tidak, mulailah dia bernyanyi,'' ujar Odoy ngeri-ngeri sedap.

''Sudah, aku yang tanggungjawab soal itu,''  tegas BUjang seraya memesan 3 kopi sedang-sedang saja ke Mang Gareng.

Tengah asyik mereka berbincang, tiba-tiba datang Uwak Awal, dia adalah kakak sepupu Wak Ijah, Emak Bujang.

''Wah, uwak ku ni lain nih.  Tua-tua juga masih sanggup bebini lagi,'' ujar Bujang memuji sang Uwak yang ternyata baru saja beristri lagi.

''Nah, kebetulan.  Tadi aku ketemu si Ijah  --Emak Bujang--, dia ngomong kesal dengan kau Bujang.  Cuma sibuk ngurus mau nyalon Ketua RT saja.  Nggak mikir kawin.  Ijah tuh butuh  cucu, kau itu anak satu-satunya.  Uwak mu saja yang sudah bau tanah gini masih  dapat dan bisa bebini lagi?  Kau, termasuk kalian bertiga ini, satu aja belum?'' ujar Uwak Awal seraya langsung duduk di meja mereka bertiga.

''Aduh, memang Emak ngadu ke Uwak ya?'' tanya Bujang.

''Iyah.  Siapa lagi.  Ayo, Uwak minta kamu menjawab secepatnya.  Kapan menyusul Uwak?!'' ujar Uwak Awal tegas.

Mendengar itu, Bujang terdiam.  Ipank dan Odoy juga tak berkutik, karena mereka juga sama saja.  betah membujang entah sampai kapan.

''Iyah, jadi begini Uwak, itu pasti.  Hanya soal waktu?'' 

''Nah itu dia Bujang.  Soal waktunya itu kapan?  Ijah Emakmu itu sudah tua, apalagi Uwakmu ini?''

''Sabar dululah Wak?''   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait