Mengganasnya Buaya di Bangka Belitung, Kepunan & Habitatnya. Jangan Diremehkan?

Mengganasnya Buaya di Bangka Belitung, Kepunan & Habitatnya. Jangan Diremehkan?

Seekor Buaya yang Pernah Berhasil Ditangkap Warga. --

Terlepas dari pandangan mistisnya, binatang unggas akan cenderung berisik atau heboh apalagi ketika melihat ada buaya.  Sementara, unggas adalah termasuk makanan favorit sang predator karena dapat 'sekali santap' tanpa perlu 'disembunyikan' dulu.

BACA JUGA:Buaya Jadi Ancaman Warga Bangka Belitung Sepanjang Masa

Di sisi lain, sebelum berangkat beraktifitas, haruslah dalam kondisi fit, perut yang kenyang, dan kondisi fresh.  Makanya, warga yang akan berangkat beraktifitas jangan sekali-kali menolak makanan atau tidak makan sebelum beraktifitas.

Jika menolak makanan sebelum beraktifitas, akan 'kepunan'.  Beberapa makanan favorit ketika pagi hari, seperti kopi, nasi, bubur, dan lain-lain sebaiknya disantap sebelum berangkat, sehingga fokus kerja terjaga, kondisi juga fresh dan fit.

Jaga habitat Sang Predator

'Jangan saling ganggu', antara manusia  dan buaya.

Warga yang aktifitasnya berdekatan atau justru di habitat sang predator harus memahami ini.

Hellen Kurniati, Peneliti utama Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesa (LIPI) seperti dikutip dari nationalgeographic.grid.id, mengatakan bahwa penyebab buaya menyerang manusia adalah karena buaya kehilangan pakan alaminya.

BACA JUGA:Suami Istri Diterkam Buaya, Kondisinya Bikin Sedih

Merujuk pernyataan ahli itu, berarti ancaman terkaman buaya bisa terus mengancam karena keberadaan kolong-kolong bekas tambang bukanlah tempat penangkaran buaya sehingga tidak akan ada warga atau pun sumber pakan alaminya di sana.

Bertolak dari penelitian yang dilakukan International Union for Conservation of Nature (IUCN), ada 4 alasan buaya akan menyerang manusia:

1) Mereka lapar, sementara makanan di habitatnya kurang atau terganggu oleh mahluk lain termasuk oleh manusia.

2) Mempertahankan wilayahnya.  Jika manusia mencari atau menjaring ikan di kolong atau perairan di habitatnya, tentu saja dinilai mengganggu wilayah kekuasaan sang buaya.

3) Melindungi telur mereka.  Jika habitatnya diusik, otomatis akan mengganggu terlur-telurnya.

4) Salah sasaran, ini naas karena buaya tengah berburu dan melihat soso manusia dikira mangsa yang tengah dia buru.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: