Al Zaytun, Diresmikan Presiden Habibie. Siapkan Peserta Didik Beraqidah Terhadap Al Swt & Syariatnya. Masihk

Al Zaytun, Diresmikan Presiden Habibie. Siapkan Peserta Didik Beraqidah Terhadap Al Swt & Syariatnya. Masihk

--

Pendidikan adalah suatu usaha yang bertujuan untuk mengarahkan kepada full development of personality, yang berarti membangun, membentuk watak maupun kepribadian utuh dalam sistem pengasuhan peserta didik yang berkesinambungan, sehingga terwujud basthotan fi al-'ilmi wa aljismi tercermin dalam pribadi bangsa yang cerdas (intelektual, emosional, spritual), bangsa yang bajik dan bijak mampu memposisikan diri dalam berbagai kondisi yang tersimpul dalam berbagai sikap (Panji Gumilang, 2004).

Bahasa internasional seperti inggris, arab, diajarkan dengan dukungan laboratorium-laboratorium bahasa dan sistem pengajaran bahasa. Siswa dengan pola pikir global, berbahasa internasional dan berkemampuan skala dunia merupakan bekal yang terus dipersiapkan untuk membentuk pribadi siswa yang utuh.

BACA JUGA: Ponpes Al Zaytun Bergolak, Salawat Bergema

Hidup dalam budaya kemandirian, kebersamaan, gotong royong dan cinta ilmu bagi siswa/mahasiswa secara efektif ditanamkan melalui sistem sekolah berasrama. Selain itu juga akan dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran dan interaksi positif antara siswa/mahasiswa dan masyarakat sekitarnya.

Interaksi sosial diciptakan dalam lingkungan area kampus pendidikan Al-Zaytun yang begitu luas, melibatkan komunitas siswa/mahasiswa dari berbagai penjuru nusantara dari Sabang sampai Merauke dan juga siswa dari berbagai negara. Interaksi sosial antarsiswa yang memiliki berbagai latar belakang, budaya, bahasa menjadi sebuah modal pendidikan luar biasa dan sangat berharga yang disediakan di area kampus yang luas ini. Pada akhirnya siswa dididik untuk bisa berinteraksi dan memahami manusia serta lingkungannya sehingga mampu menerapkan budaya toleransi dan budaya perdamaian.

International thinking, international setting dan international solidarity adalah hal yang selalu diterapkan di Kampus Al-Zaytun karena merupakan cara pandang global, mendunia, internasional yang bermakna rahmatan lil 'alamiin. Maka, program pendidikan yang dijalankan pun selalu mengacu pada standar kualifikasi internasional. Program ICDL (International Computer Driving Licence) dan ICCS (International Certificate in Computer Studies) dilaksanakan dengan jaminan standar berskala internasional.

BACA JUGA:Di Al Zaytun, Dosa Zina Bisa Ditebus Rp 2 Juta

Di atas kertas, terlihat demikian apik dan sangat luar biasa Al Zaytun tersebut.  Namun dalam perjalanannnya, masihkah arah dan tujuan pendirian Al Zaytun sejalan dengan kehendak mempersiapkan peserta didik untuk beraqidah yang kokoh kuat terhadap Allah dan Syari'at-Nya, menyatu di dalam tauhid, berakhlaq al-karimah? 

Sementara, berbagai kontroversi terutama yang menyangkut aqidah --yang tidak bisa ditawar--, Al Zaytun justru menyimpang?***

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: