20 Kapal Nelayan Batu Perahu Kepung Tambang PIP di Rias
Nelayan mengepung PIP yang datang di perairan Gusung, Toboali.--Ilham
BABELPOS.ID, TOBOALI - Sebanyak 20 kapal nelayan mengepung aktivitas tambang laut Ponton Isap Produksi (PIP) yang belum beroperasi. Aksi ini sebagai bentuk protes penolakan tambang tersebut, Selasa (23/05).
Tambang tersebut terletak di perairan laut Rias, Desa Rias, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan (Basel).
Tampak ratusan nelayan juga berada di pinggir pantai turut melakukan aksi protes aktivitas tambang tersebut, yang dikhawatirkan akan mengganggu tangkapan ikan nelayan.
BACA JUGA:Pekerja Tambang Tewas di Laut Sukadamai
Ketua nelayan batu perahu Joni Zuhri mengatakan, nelayan beserta masyarakat pesisir sejak dari dulu menolak aktivitas pertambangan laut.
"Penolakan tersebut dimulai dari perairan Tanjung Ketapang hingga ke Pulau Besar," ujarnya.
"Pada pagi tadi ada 2 unit TI masuk melalui perairan Gusung, sehingga kami melakukan aksi damai penolakan tambang tersebut."
Hingga sekarang para nelayan masih di lokasi hingga kedua TI tersebut digeser minimal sampai Sukadamai.
BACA JUGA:Tambang Ilegal Rambah Gunung Tagen
Mengenai perizinan Joni Zuhri mengaku tidak tahu menahu mengenai hal tersebut.
"Kita tidak tahu mengenai perizinan karena memang tidak mendapatkan informasi yang jelas," ucapnya.
BACA JUGA:Bupati Basel Tegaskan Sikap Soal Tambang Ilegal, Riza: Tidak Ada Kompromi!
Sementara itu Humas PT Timah Tbk, Anggi Siahaan menyampaikan, dua unit ponton TI tersebut merupakan mitra PT Timah.
"Kedua ponton tersebut yang berada di perairan Gusung Desa Rias mitra PT Timah yang bekerja sesuai perizinan di IUP PT Timah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: