Kembangkan Bisnis, KBI Dorong KPBI Masuk Ekosistem Resi Gudang

Kembangkan Bisnis, KBI Dorong KPBI Masuk Ekosistem Resi Gudang

Ilustrasi resi gudang.--Julian

BABELPOS.ID - PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) terus bergerak mengembangkan sayap bisnisnya. Kali ini dengan meningkatkan peran anak usahanya PT Kliring Perdagangan Berjangka Komoditi (KPBI) dalam ekosistem Resi Gudang.

Anak usaha KBI ini akan menjalankan bisnis meliputi pembiayaan Resi Gudang, Arranger, Pengelolaan Gudang, serta Stand by Buyer.

Andi Patriota Wibisono, Executive Vice Presiden PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) mengatakan, upaya yang dijalankan KBI ini adalah dalam rangka memperluas bisnis perusahaan, yang tentunya sesuai dengan salah satu pilar bisnis KBI di ekosistem resi gudang.

BACA JUGA:Mudik Bersama BUMN, KBI Berangkatkan 200 Pemudik ke Yogyakarta

KBI saat ini dalam ekosistem resi gudang menjalankan tugas pemerintah sebagai Pusat Registrasi.

Dalam ekosistem resi gudang ini, banyak peluang yang bisa dimanfaatkan diluar tugas KBI sebagai Pusat Registrasi.

"Seperti kita tahu, dalam ekosistem resi gudang, ada pemilik komoditas, pengelola gudang, trader, pembeli, asuransi serta lembaga pembiayaan," ujarnya.

BACA JUGA:Begini Wujud Kepedulian PT KBI Pada Porter Stasiun

Ia berharap KPBI akan bisa mengelola dan mendapatkan peluang dalam ekosistem yang besar ini, yang pada akhirnya akan meningkatkan pemanfaatan resi gudang, serta menjadi bagian penting dalam konteks ketahanan pangan yang dijalankan pemerintah.

"Ekosistem Resi Gudang serta perdagangan komoditas memiliki potensi besar untuk berkembang, dan harapan kami anak usaha KBI ini akan mampu untuk tumbuh dan berkembang kedepan," ungkap Andi Patriota Wibisono.

BACA JUGA:Efisiensi Proses Bisnis, KBI Integrasikan 3 ISO

Andi Patriota menambahkan, pihaknya proyeksikan kedepan ekosistem resi gudang ini akan sangat menarik, tidak hanya bagi pemilik komoditas, tapi juga untuk para pedagang / trader komoditas di tanah air.

Upaya pemerintah dalam hal ketahanan pangan, tentunya juga akan memberikan peluang besar bagi para trader-trader komoditas di Indonesia.

"Kita tahu, penduduk Indonesia jumlahnya terus meningkat, yang tentunya akan linier dengan peningkatan kebutuhan komoditas pangan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: