BI Babel Bawa UMKM Pangan Belajar Bisnis ke Jabar
--
Untuk Tingkatkan Produktivitas Usaha Tani
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (KPwBI Babel) mengadakan kegiatan studi banding model bisnis closed loop dan kerjasama dengan offtaker kepada UMKM Pangan Binaan KPwBI Jawa Barat yaitu Koperasi EPTILU di Garut dan Klaster Cabai Bernard Tani di Bandung pada 2 – 6 Mei 2023.
Kegiatan diikuti oleh 5 UMKM Pangan Champion Babel Komoditas cabai dan bawang merah yaitu Asosiasi Usaha Tani Cabai Kabupaten Bangka, Klaster Tani Cabai dan Asosiasi Petani Cabai Bangka Tengah, KUB Cakra Milenial Bangka Barat, dan Kelompok Tani Bina Tani Belitung Timur dan didampingi oleh Pegawai/Penyuluh dari Dinas Pertanian.
Selanjutnya, untuk mencetak petani milenial di Babel, dalam kegiatan ini diikutsertakan siswa dari SMK Pertanian yaitu SMKN 1 Pulau Besar Bangka Selatan dan SMKN 1 Kelapa Bangka Barat, serta Mahasiswa Agrobisnis Universitas Bangka Belitung (UBB).
UMKM Pangan yang diikutsertakan merupakan UMKM Binaan BI Babel yang selama ini telah mendapatkan pelatihan, pendampingan dan/atau bantuan PSBI berupa alsintan saprodi.
UMKM ini juga merupakan UMKM yg berperan dalam GNPIP dalam hal gertam dan menambah pasokan di Babel antara lain melalui operasi pasar murah. Dalam kegiatan tersebut, peserta belajar mengenai model bisnis closed loop (kemitraan yang terintegrasi), smart farming, serta model bisnis kerjasama dengan offtaker. Para mahasiswa/siswa akan diminta untuk mempresentasikan kajian singkat replikasi bisnis model closed loop di Babel.
Kegiatan dibuka oleh Faturachman, Kepala KPwBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam pembukaan, Faturachman menyampaikan bahwa pada April 2023, Kota Pangkalpinang menjadi kota dengan inflasi yang paling rendah se-Indonesia sebesar 2,78% (yoy). Hal ini merupakan hasil sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Babel.
"Kegiatan studi banding yang dilakukan selama 3 hari ini juga merupakan salah satu upaya TPID Babel dalam pengendalian inflasi dengan meningkatkan kapasitas dan pengetahuan petani, penyuluh, maupun pegawai Dinas Pertanian terkait dengan model bisnis kemitraan pertanian dan pemasaran," kata Faturachman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: