Ajaran Sesat, 90 Pengikut Tewas, 213 Raib? Ajarannya, Lapar untuk Bertemu Tuhan

 Ajaran Sesat, 90 Pengikut Tewas, 213 Raib?  Ajarannya, Lapar untuk Bertemu Tuhan

--

Sekte ini terbongkar ketika ada dua anak meninggal dunia kelaparan dalam pengawasan orangtuanya.

Kematian dua anak itu berujung dengan penangkapan Paul Mackenzie Nthenge.

Diketahui Paul adalah seorang sopir taksi yang menjadi pendeta. Kala itu, dia dibebaskan dengan jaminan 100.000 shilling Kenya ($ 700).

Penyelidikan terhadap Gereja Good News International yang dipimpin Nthenge pun akhirnya dilakukan. 

Penyelidikan itu membawa polisi ke hutan dekat kota pesisir Malindi tempat Nthenge berkotbah. 

Mengejutkan di mana mereka menemukan 15 orang yang kelaparan dan empat di antaranya meninggal dunia.

Diyakini beberapa pemujanya masih bersembunyi di semak-semak di sekitar Shakahola. Sejak saat itu, sejumlah orang berhasil diselamatkan.

 

Gereja Good News International

 

Menurut situs web gereja, Nthenge mendirikan sekte tersebut pada tahun 2003 dan mendirikan cabang di Nairobi dan sepanjang pantai Kenya yang menarik lebih dari 3.000 umat.

"Memelihara umat beriman secara holistik dalam semua hal spiritualitas Kristen saat kita mempersiapkan diri untuk kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali melalui pengajaran dan penginjilan," tulis situs web itu.

Nthenge juga meluncurkan saluran YouTube pada tahun 2017, memperingatkan pengikutnya terhadap praktik "setan" seperti memakai rambut palsu dan menggunakan uang seluler dalam video yang diposting ke platform media sosial.

Pada tahun 2017, Nthenge pernah ditangkap atas tuduhan "radikalisasi" setelah mendesak anak-anak untuk tidak bersekolah karena pendidikan tidak diakui oleh Alkitab.

Dua tahun kemudian, dia menutup gereja dan pindah ke kota sepi Shakahola. Kepada surat kabar The Nation dalam sebuah wawancara  dia mendapat wahyu bahwa waktu untuk berhenti telah tiba.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: