CHATGPT MENYERANG PENDIDIKAN?

CHATGPT MENYERANG PENDIDIKAN?

--

Chatgpt, nama yang sering kita dengar sekarang di dunia nyata maupun media sosial. Singkatnya, chatgpt adalah sebuah aplikasi yang bertenagakan AI (Artificial Intelligence) yang dapat melakukan pekerjaan yang membutuhkan teks tulisan. Sebagai contoh bisa kita ambil dalam penulisan esai atau naskah dalam berita atau video youtube.

Hanya dengan menuliskan perintah tentang apa yang ingin ditulis, chatgpt dapat membuat teks tersebut sesuai dengan apa yang kita perintahkan dan tanyakan. Mana gratis lagi aplikasinya, luar biasa. Hal ini tentu mempermudah hidup banyak orang di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Bayangkan saja, anda tidak perlu repot-repot membuat tugas sekolah, kuliah atau pekerjaan anda.

Cukup perintahkan robot AI di computer atau laptop anda dan BOOM, kelar semua nya. Orang Indonesia bagaikan menemukan ladang emas dalam mendukung kegiatan lainnya (asalkan produktif ya, jangan rebahan aja). Di mata banyak orang, hal ini adalah hal yang sangat revolusioner dan mencengangkan. Apalagi jika berbicara soal tugas sekolah.

Para murid akan dengan cepat mendapatkan jawaban dari tugas dan pertanyaan guru mereka. Mereka juga dapat menyelesaikan PR mereka dalam hitungan detik. Ini sangat membantu dan mempermudah hidup banyak orang. Tapi, apakah benar seperti itu? Apakah tidak ada efek samping dari kemunculan teknologi mutakhir ini? Apakah teknologi ini, merupakan penyelamat umat manusia, atau malah menjadi mimpi buruk nya?

Seperti yang di jelaskan sebelumnya, di dalam dunia pendidikan, chatgpt dapat banyak membantu dalam berbagai aspek pelajaran murid. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa chatgpt mampu mengerjakan PR para siswa, tetapi bukan hanya itu hal yang bisa chatgpt bantu. Dilansir dari chatgpt itu sendiri, chatgpt mampu menjadi tutor privat yang mampu membantu para siswa dalam belajar.

Jikalau para siswa mempunyai pertanyaan akan suatu materi yang mereka belum paham di sekolah, mereka bisa menanyakan hal tersebut kepada chatgpt dan chatgpt akan menjelaskan kembali sesuai dengan gaya yang dimengerti oleh anak tersebut. Hal ini tentu merupakan kabar baik bagi anak-anak membutuhkan waktu dan tenaga ekstra dalam memahami sebuah pelajaran. Hal lain yang bisa chatgpt lakukan adalah menjadi teman bicara bahasa asing.

Sebagai mahasiswa Pendidkan Bahasa Inggris, hal tersebut sangat membantu dalam meningkatkan skill dan kemampuan kami dalam bahasa inggris. Sejatinya, bahasa adalah kebiasaan, semakin terbiasa menggunakan bahasa tersebut, maka akan semakin baik penguasaannya. Mempunyai teman bicara bahasa asing akan meningkatkan level bahasa kami dan chatgpt mampu memberikan itu.

Selanjutnya chatgpt mampu membantu siswa dalam pemilihan topik dan tema dari esai maupun tugas mereka. Sebagai siswa, pasti pembaca pernah berada pada posisi mentok, dimana tidak ada lagi ide baru yang muncul di dalam kepala. Chatgpt mampu membantu anda untuk menemukan ide baru dan perspektif baru sehingga mempermudah anda dalam menyelesaikan tugas. Dan bahkan bukan hanya itu saja, bahkan guru pun ikut terbantu dalam hal ini. Sebagai contoh, chatgpt mampu membantu guru dalam memberikan soal kepada muridnya. Dari yang awal seorang guru harus memikirkan berjam–jam untuk membuat soal, sekarang bisa dikerjakan dalam hitungan detik.

Guru hanya tinggal memilih dan mengatur tingkat kesulitan dalam tugas tersebut. Dan lagi, chatgpt mampu membantu guru dalam mengkoreksi tugas dan pr anak muridnya. Tugas-tugas seperti pilihan ganda dan jawaban singkat mampu dikoreksi oleh chatgpt. Pengaruh chatgpt kepada dunia pendidikan sangat luar biasa. chatgpt mampu meringankan beban dan tugas mereka sehingga mampu berfokus kepada masalah yang lebih signifikan. Tentu chatgpt ini tidak punya masalah bukan?

Sayangnya hal itu tidak benar. Dengan segudang manfaat dan kegunaan yang ditawarkan olehnya, chatgpt juga menyimpan segudang masalah dan ancaman yang mampu merusak pendidikan. Salah satu yang menjadi kelemahan dari chatgpt sama dengan kelebihannya yaitu kemudahan. Bagaimana bisa seperti itu? Kemudahan dalam pengerjaan tugas tersebut merupakan pedang bermata dua. Kemudahan ini membuat para siswa malas belajar dan menggunakan cara yang curang dalam mendapatkan nilai. Para siswa yang tidak paham akan materi sekali pun mampu menyelesaikan tugasnya dengan chatgpt ini. Ini menumpulkan kekreatifitas dan mengganggu proses penerimaan pelajaran.

Fungsi tugas adalah untuk menstimulasi para siswa dalam belajar. Dengan tugas para siswa dibuat untuk dapat mengerti dan memahami pelajaran sehingga mampu menjawab tugas tersebut. Proses pembelajaran ini dipotong oleh chatgpt dan membuat pelajaran tidak masuk kepada murid. Hal ini juga dianggap kecurangan mengingat yang mengerjakan tugas tersebut bukanlah para siswa. Orisinalitas dalam pengerjaan esai dan makalah juga dipertanyakan dikarenakan hal ini.

Akhirnya murid yang benar-benar belajar akan kalah dengan murid yang tidak tau apa-apa tapi menggunakan chatgpt. Apalagi, chatgpt tidaklah selalu benar. Banyak para ahli yang mengatakan bahwa masih ada beberapa kekeliruan di dalam pengerjaan tugas atau esai di chatgpt yang jika tanpa pengecekan terlebih dahulu, akan menyebabkan kesalahan yang fatal. Sehingga pemahaman akan materi tersebut, masih tetap dibutuhkan.

Walaupun begitu, penulis berpendapat jika chatgpt merupakan terobosan luar biasa yang harus kita rangkul, bukan kita larang. Memang terdapat masalah besar dimana dapat mengurangi pemahaman pembelajaran pada murid, tetapi itu merupakan tantangan bagi guru dan kita semua untuk dapat menyiapkan kurikulum yang sesuai dengan zaman dan mampu menanggulangi masalah yang dihadirkan oleh aplikasi AI ini.

Selayaknya penemuan kalkulator yang mempermudah perhitungan, atau penemuan internet dan search engine yang memudahkan seseorang dalam menemukan artikel dan pengetahuan baru, penemuan chatgpt juga sama harus kita terima dan kita gali potensinya. Tidak ada gunanya membendung gelombang kemajuan teknologi yang semakin pesat ini. Alangkah baiknya daripada kita melawan gelombang tersebut, kita berselancar di atasnya. Menggunakan gelombang tersebut untuk mencapai tujuan kita.

Tentu akan banyak perubahan yang harus dilakukan baik dari pemerintah, guru, murid hingga orang tua menanggapi terobosan terbaru ini. Dan memang, perubahan itu menakutkan dan terkadang membawa masalah di dalamnya. Tetapi diam di tempat dan tidak berubah juga salah. Kita harus mampu beradaptasi dan menggunakan teknologi ini semaksimal mungkin. Tetapi harus juga diiringi dengan pembatasan dan penggunaan yang baik dan benar di dalamnya. Sehingga teknologi ini dapat bermanfaat untuk semua, dan juga malah membantu para murid untuk lebih paham dengan pelajaran mereka. Teknologi ini belum sempurna dan masih tetap dalam tahap pengembangan. Mari kita pun bersiap dalam menyongsong teknologi ini, sehingga disaat teknologi ini sudah rampung, kita mampu menggunakan nya secara maksimal tanpa takut adanya efek samping atau masalah yang akan hadir dengannya.(**) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: