Begini Cara Keji Dukun Pengganda Uang Habisi 12 Korbannya
Polisi menggali kuburan korban Mbah Slamet di Banjarnegara.-- disway.id
Slamet mengakui, jika dirinya telah menerima uang dari korban sebesar Rp 70 juta. Uang tersebut diberikan secara bertahap, dia juga menjanjikan uang Rp 50 juta ini bisa digandakan hingga menjadi Rp 5 miliar.
“Total uang yang saya terima mencapai Rp 70 juta, dan saya menjanjikan bisa digandakan sampai Rp 5 miliar,” kata Slamet
Akibat perbuatannya, para tersangka ini dijerat dengan pasal 340 KUHP, tentang pembunuihan berencana dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun.
BACA JUGA:Janji Gandakan Uang Jadi Miliaran, Dukun Ini Habisi 10 Korban
Begini Cara Mbah Slamet Habisi Korbannya
Aksi mengerikan dilakukan oleh TH alias Mbah Slamet, sang dukung pengganda uang di Banjarnegara dalam menghabisi korbannya, terungkap.
Dalam pengakuannya, Mbah Slamet melakukan aksi kejinya sendirian, namun untuk menjerat calon korbannya, Slamet dibantu oleh BS yang juga ikut diamankan. BS bertugas sebagai marketing dengan mengunggah di sebuah media sosial terkait kesaktian Slamet yang bisa menggandakan uang.
Rekan tersangka ini mengunggah pada media sosial bahwa Slamet merupakan dukun ampuh yang bisa menggandakan uang, BS juga berperan untuk mempertemukan para korban yang sudah tertarik dengan penggandaan uang.
Setelah terjadi kesepakatan untuk melakukan penggandaan uang, tersangka kemudian membuat janji dengan korban untuk melakukan ritual. Sebelum ritual, korban diminta untuk datang kembali dengan menggunakan kendaraan umum.
"Setelah sampai rumah, sekitar pukul 16.00 WIB, saya mengajak korban ke lokasi ini untuk melakukan ritual," katanya.
Sembari menunggu gelap, tersangka mengajak korbannya berbincang hingga satu jam. Pada saat itu, sebelum ritual korban diminta meminum minuman yang sudah dicampuri obat bius dan apotas. Setelah diminum, hanya sekitar 5 menit, korban langsung muntah dan tak berdaya.
"Setelah nadinya tidak berdetak dan benar-benar sudah meninggal, saya baru menggali lubang dan menguburnya dan saya mengambil uangnya," katanya.
Dikatakannya, aksi kejinya ini dilakukan sejak tahun 2020, bahkan dirinya sudah tidak ingat nama-nama korban yang sudah dibunuhnya hingga terakhir melakukan pembunuhan itu pada 24 Maret 2023.
"Saat kami datang belum ada lubang, dan saya melakukan aksi ini sendiri dengan cara mengajak korban ke tempat ritual agar dia mau ke lokasi yang dimaksud. Setelah pukul 19.30 WIB dan korban sudah meninggal, saya langsung menggali lubang," ujarnya.
Menurutnya, peran rekannya BS dalam menjerat calon korban hanya sebatas memasang iklan dan mengenalkan, sebab dirinya tidak bisa bermain media sosial, dan dari setiap aksinya BS mendapatkan bagian Rp 5 hingga Rp 10 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id