Tekan Inflasi, Bank Indonesia dan TPID Babel Gelar Pasar Murah di Pulau Bangka dan Belitung

Tekan Inflasi, Bank Indonesia dan TPID Babel Gelar Pasar Murah di Pulau Bangka dan Belitung

--

"Selain pasar murah dalam rangka menyemarakkan Pekan Babel Tanggap Inflasi di Bangka Belitung, kami juga melaksanakan kegiatan lainnya seperti  Panen Komoditas dan Peresmian Klaster Pertanian (di Beltim), dengan total panen 40 ton dari 40.000 batang cabai merah," beber Agus. 

Kemudian, Agus menambahkan, sebagai menyambung amanat pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia, pihaknya juga akan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penyelia Halal untuk UMKM Halal di Belitung. 

"Selanjutnya, terkait dengan pengembangan UMKM, kami akan terus melakukan pengembangan UMKM ekspor, ramah lingkungan dan penunjang pariwisata (KEK Tanjungkelayang). Pada minggu ini, telah diagendakan kunjungan ke UMKM ekspor (Koperasi Lada Kacang Butor) dan UMKM ramah lingkungan (Purunea)," terang Agus.

Karena itu, ditambahkan Agus, pihaknya mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. 

"Kami juga mengimbau Bapak dan Ibu untuk tidak perlu panik dan selektif dalam menanggapi isu-isu komoditas yang beredar di lapangan. 

Kami juga berharap bapak ibu yang hadir yang turut hadir dalam kesempatan pada pagi hari ini dapat menjadi agen-agen yang turut mengimbau masyarakat di lingkungan sekitar untuk menerapkan belanja bijak. Harapannya, upaya tersebut dapat mendukung capaian realisasi yang stabil," pinta Agus. 

Dalam upaya pengendalian inflasi, sambung Agus, Bank Indonesia terus melakukan pengembangan klaster ketahanan pangan antara lain komoditas cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit. Salah satunya, Bank Indonesia telah berhasil melakukan pengembangan bawang merah di kawasan Bangka Tengah. 

Bank Indonesia juga akan bersinergi dan berkolaborasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk meningkatkan kapasitas produksi komoditas pangan yang menjadi penyebab inflasi. 

"Ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi antara lain Kerja sama Antar Daerah dengan wilayah sentra komoditas, operasi pasar dalam beberapa bulan ke depan, dan berbagai kegiatan peningkatan produksi pangan. Harapan kami ini dapat mendatangkan manfaat dalam program pengendalian inflasi khususnya di wilayah Bangka Belitung," tukas Agus. 

Kabid Pengendalian Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Babel Fajri Jagahitam berharap dengan adanya pasar murah ini masyarakat dapat membeli pilihan sembakonya sesuai kebutuhan. Terlebih menjelang bulan suci ramadan.

"Harapan kami kawan-kawan distributor menjualnya dibawah harga pasar, sehingga masyarakat terjangkau dalam memenuhi kebutuhan sehari harinya. Terima kasih kepada BI, kegiatan ini semata-mata dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi di Provinsi Bangka Belitung khususnya di Kota Pangkalpinang," ucap Fajri. 

Sementara itu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pangkalpinang Suryo Kusbandoro menyampaikan bahwa tentunya pasar murah ini sebagai suatu cara dalam rangka pengendalian inflasi daerah. 

Seperti diketahui bersama, kata Suryo, di tahun 2022 lalu, inflasi Kota Pangkalpinang (yoy) sebesar 6,07 persen. Angka tersebut menurutnya cukup tinggi melebihi rata-rata nasional. 

Namun di Januari 2023, dikatakannya, Kota Pangkalpinang mengalami deflasi sebesar 0,1 persen. Dengan angka tersebut, Ibukota Provinsi Bangka Belitung ini termasuk kota 10 besar inflasi paling rendah di Indonesia

"Sementara untuk Februari, deflasi juga 0,31 persen dengan (YoY) 4,92 persen. Jadi kita masih masuk juga 10 besar terendah untuk tingkat nasional. Mudah-mudahan di bulan Maret dengan dilaksanakan operasi pasar murah ini, semoga inflasi kita terkendali bahkan bisa deflasi lagi, sehingga untuk Pangkalpinang tingkat inflasinya bisa kita kendalikan. Apa artinya jika penghasilan kita tinggi kalau inflasinya tinggi. Yang bagus itu inflasinya cukup, penghasilan kita tinggi, sehingga kita bisa memanfaatkan dana kita untuk kebutuhan lain," kata Suryo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: