Puan Maharani Ingin Pembuatan Visa Pelajar RI ke Luar Negeri Dipermudah

Puan Maharani Ingin Pembuatan Visa Pelajar RI ke Luar Negeri Dipermudah

--

KEPEDULIAN Ketua DPR RI Puan Maharani terhadap maju kembangnya generasi muda tentu tak perlu diragukan lagi. Hal ini sejalan dengan komitmennya yang menginginkan agar pembuatan visa bagi pelajar Indonesia dipermudah.

“Perlu juga dikembangkan kerja sama pendidikan untuk generasi muda, karena generasi muda menjadi komponen penting dalam relasi kita,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani saat melakukan kunjungan kerja ke Inggris, Rabu (1/2/2023).

Dilansir dari dpr.go.id, Puan didampingi Dubes LBBP RI untuk Inggris Desra Percaya serta dua Anggota DPR RI, Gilang Dhiela Fararez dan Vanda Sarundajang, bertemu dengan Speaker of the House of Commons of the United Kingdom (UK) Sir Lindsay Hoyle beserta sejumlah anggota parlemen Inggris lainnya dalam jamuan makan siang di kediaman Ketua Dewan Rakyat Britania Raya itu di London.

Di awal pertemuan, Puan menyampaikan rasa terima kasih atas jamuan yang diberikan oleh Hoyle. Dalam talking lunch itu, selain soal pendidikan, terdapat sejumlah hal yang menjadi pembahasan antara pimpinan parlemen dua negara tersebut. Salah satunya adalah Puan berharap tidak ada diskriminasi produk-produk Indonesia seperti kelapa sawit ke Inggris.

Mantan Menko PMK itu mendorong kerja sama pengembangan green technology dan transfer teknologi dalam menghadapi perubahan iklim.

Menurut perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini, upaya peningkatan hubungan people to people antara Indonesia dan Inggris sangat penting. Sebab, hal itu dapat menjadi dasar hubungan yang kuat dan langgeng antarkedua negara.

Lebih lanjut, Puan pun mendukung program pertukaran dan kerja sama praktis antara Inggris dan Indonesia di berbagai bidang, termasuk dalam hubungan parlementer. Menurut Puan, hubungan antarparlemen telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Indonesia dan Inggris.

“Saya berharap kunjungan saya akan terus mempererat hubungan kita, dan kita dapat mengarahkan kerja sama parlemen yang lebih strategis di masa mendatang,” tutur Puan.

Sementara itu, Sir Lindsay Hoyle menyampaikan perlunya kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Inggris, termasuk dalam pembuatan kapal perang.

“Kedua negara juga perlu kerja sama pengembangan manufacturing, farmasi, dan peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan,” imbuh Hoyle.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: