Bupati Mulkan Pidato, di Belakangnya Ada Tambang Apung, Ini Responnya

Bupati Mulkan Pidato, di Belakangnya Ada Tambang Apung, Ini Responnya

Bupati Mulkan menyampaikan sambutan dengan latar belakang peralatan tambang apung saat penyerahan prasarana Lingkungan Nelayan II dari BPPW Babel. --

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Ada pemandangan tak elok saat acara penyerahan prasarana Lingkungan Nelayan II yang dihadiri Bupati Bangka beserta jajaran Forkopimda.

Di belakang panggung acara tampak jajaran tambang apung di perairan muara Lingkungan Nelayan. Meski tidak beroperasi, pemandangan tersebut menggelitik tamu yang hadir. Saat Bupati dan Kepala BPPW berpidato, di belakang mereka tampak belasan ponton apung penambang.

Diduga para penambang sengaja tidak beroperasi karena ada acara peresmian tersebut. Dan akan kembali beroperasi setelah acara selesai.

Bupati Bangka Mulkan SH MH pun merespon keberadaan tambang apung tersebut. Ia mengingatkan agar masyarakat menjaga keberadaan sarana dan prasarana yang telah dibangun di kawasan Nelayan 2 Sungailiat.

Dia tidak mau infrastruktur yang telah dibangun dengan dana yang cukup besar dari pemerintah pusat, menjadi rusak karena adanya aktivitas pertambangan di sekitar kawasan Nelayan 2 Sungailiat  tersebut.

"Anggaran untuk membangun dan pengembangan kawasan Nelayan 2 cukup besar, dan untuk mendapatkan dana dari pusat tidak mudah. Sehingga setelah dibangun ini mari kita rawat bersama. Saya tidak mau aktivitas pertambangan yang ada di seberang Kawasan Nelayan 2 akan merusak apa yang telah dibangun," tandasnya usai menerima penyerahan prasarana Lingkungan Nelayan II dari BPPW Babel, Rabu (25/1).

BACA JUGA:BPPW Babel Selesai Percantik Lingkungan Nelayan II, Ada Apa Saja?

Bersama Kapolres Bangka, Bupati Mulkan menegaskan akan memantau aktivitas pertambangan tersebut. Jika masih ada yang melakukan penambangan di areal ini, ia akan tegas menertibkannya.

"Kami tidak melarang masyarakat untuk mencari rezeki, dengan beraktivitas sebagai penambang, tetapi juga harus memperhatikan lingkungan sekitarnya," ingatnya.

"Jangan sampai nanti, sarana dan prasarana yang telah kita bangun ada masyarakat kita yang tidak peduli untuk menjaganya. Kalau bukan masyarakat di sini yang akan menjaga, siapa lagi menjaga. Untuk itu kami titipkan kepada masyarakat yang ada di lingkungan Nelayan 2 ini yang menjaganya," kata Mulkan.

BACA JUGA:Nelayan Dibantu Kapal, Bupati Mulkan: Jangan Dipakai Menambang

Mulkan meminta kepada Kaling, lurah, camat, dan jajaran Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bangka, untuk segera membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Lingkungan Nelayan 2 Sungailiat, untuk mengelola Kawasan Nelayan 2 tersebut.

"Nantinya apabila aktivitas pertambangan tersebut masih beraktivitas, maka yang akan bertangung jawab, pihak KSM, karena membiarkan aktivitas pertambangan tersebut," tegasnya.

"Kami juga meminta nantinya KSM yang terbentuk untuk berperan aktif, apabila masih ada yang membandel dan akan menganggu kawasan ini, laporkan, bila perlu langsung ke pihak aparat yang berwajib," tegasnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: