Hari Raya Imlek, Apa itu?
--
Pada puncak perayaan Imlek adalah pada hari ke-15 setelah Imlek atau disebut dengan istilah Cap Go Meh.
Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian yang jika diartikan secara bahasa bermakna “15 hari setelah Imlek”.
Bila dipenggal per kata, ‘Cap’ memiliki arti sepuluh, ‘Go’ berarti lima, dan ‘Meh’ adalah malam.
Umumnya, perayaan Cap Go Meh menjadi puncak festival perayaan Imlek dengan pertunjukan atraksi ‘lokthung‘ atau dalam dialek Hakka disebut ‘tatung‘.
Di mana ada seseorang dijadikan perantara untuk dirasuki oleh roh dewa atau leluhur dengan menggunakan mantra dan mudra tertentu.
Para ‘tatung’ akan berkeliling ke jalan-jalan karena dipercayai bertujuan sebagai ritual pencucian jalan untuk membersihkan segala kesialan dan roh jahat yang ada di seluruh kota.
Pertunjukan pawai tatung tersebut adalah tradisi menusuk badan, seperti sayat lidah atau menyayat bagian badan dengan pedang dan masih banyak lagi atraksi ekstrim lainnya. Karena dirasuki mereka pun menjadi kebal akan benda tajam.
Selain itu, tradisi arak-arakan naga dan barongsai yang dapat dilihat di sepanjang jalan kota tertentu.
Barongsai adalah simbol kebahagiaan, kegembiraan, dan kesejahteraan. Sementara naga adalah simbol kekuasaan atau kekuatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: