HUT Basel dan Imlek Bertepatan, Suwandi : Hari yang Baik dan Awal Perubahan yang Positif
Suwandi--
BABELPOS.ID, TOBOALI - Hari Ulang Tahun (HUT) Bangka Selatan (Basel) yang jatuh pada 27 Januari ini sekaligus hanya berselang sehari juga pada 29 Januari merupakan hari raya Imlek ini bukanlah sebuah kebetulan. Apalagi tepat di tahun 2025 menurut kepercayaan warga Tionghoa pas di Imlek tersebut tahunya ular kayu.
BACA JUGA:Imlek, Warga Pangkalpinang Diminta Waspadai Pasang Laut 2,9 Meter
Ini bukan sekedar merayakan HUT Basel ke 22 maupun perayaan Imlek, tetapi bagaimana semua pihak berharap Kabupaten ini bisa menjadi Kabupaten yang semakin maju, makmur, serta terkenal hingga Internasional dengan berbagai wisata yang dipunyai dan kesenian maupun adat istiadatnya.
Salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Suwandi menyampaikan, semua masyarakat tentunya menginginkan kesejahteraan dalam bidang apapun, tetapi perlu adanya saling support antar pihak agar keinginan tersebut bisa tercapai.
BACA JUGA:Bolehkah Memodifikasi Klakson Motor? Begini Info Honda Babel
"Perlu dukungan semua pihak agar kesejahteraan di Basel bisa tercapai," ucapnya, Selasa (28/01).
Menurut kepercayaannya sebagai warga Tionghoa tahun ular kayu ini juga melekat dengan peruntungan kehidupan, apalagi dengan bertepatan HUT Basel ke 22 ini diharapkan kemajuan, peningkatan ekonomi ataupun swasembada pangan bisa tercapai dengan baik.
BACA JUGA:Imlek, Warga Pangkalpinang Diminta Waspadai Pasang Laut 2,9 Meter
Disebutkannya, Basel ini bukan lagi Kabupaten yang selalu dipandang sebagai kota yang tertinggal, tetapi bisa dilihat pada pembangunannya saat ini, banyak sekali perubahan yang diberikan sehingga saat ini Basel menjadi sebuah kota yang diperhitungkan di Bangka Belitung.
"Tahun Ular Kayu ini kita semua berharap Kabupaten Basel akan semakin banyak kemajuannya, sehingga bukan lagi Kabupaten yang dianggap sebelah mata," ungkapnya.
BACA JUGA:Tim Kesehatan Hewan Berhasil Tangani PMK di Bangka
Dikatakannya, Basel pada saat ini juga menjadi salah satu lumbung pangan Babel yakni dengan luas areal persawahannya di desa Rias, desa Batu Betumpang maupun di desa lainnya.
Ini membuktikan dari segi pertanian Basel bisa menjadi solusi bagai masyarakat Babel yakni dengan memperluas areal persawahan sehingga permasalahan pangan kedepannya bisa teratasi dengan baik.
BACA JUGA:Bertekad Pertahankan Bateng Bebas Malaria
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: