Beredar Kabar Erupsi Gunung Semeru Picu Tsunami, Ini Penjelasan PVMBG
Gunung api Semeru terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator yang lain.- FOTO: ist-
BEREDAR pesan berantai di media sosial yang menyebutkan bahwa erupsi gunung Semeru bisa menyebabkan tsunami.
Menanggapi kabar itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) angkat bicara.
PVMBG memastikan bahwa kabar erupsi Gunungan Semeru bisa menyebabkan tsunami adalah hoaks atau tidak benar.
BACA JUGA: Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Satuan Samapta Polresta Pangkalpinang Patroli Subuh
"Kabar yang beredar bahwa erupsi Semeru dapat menyebabkan tsunami adalah tidak benar," tulis PVMBG dalam akun twitter yang diunggah pada Ahad pukul 19.41 WIB.
Dijelaskan bahwa awan panas guguran Gunung Semeru menjangkau kurang lebih 13 kilometer ke arah tenggara dan tidak sampai ke laut.
"Dampak erupsi saat ini adalah abu vulkanik yang dapat mendampak bagian barat daya, barat, dan selatan Gunung Semeru," katanya.
BACA JUGA: Peduli Sesama, PT Timah Tbk Gelar Donor Darah
PVMBG juga menyebutkan bahwa informasi mengenai aktivitas Gunung Api Semeru terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_)
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lumajang Joko Sambang mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan informasi yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Semeru.
"Kami imbau masyarakat mengikuti arahan dari instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BPBD di daerah," katanya.
BACA JUGA: 67 Tahun PT Timah Tbk Mendukung Pendidikan Bagi Disabilitas di Provinsi Bangka Belitung
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengimbau masyarakat tidak panik dengan isu hoaks pascaerupsi Gunung Semeru yang disertai Awan Panas Guguran (APG) yang terjadi di lereng Gunung Semeru.
"Saya meminta masyarakat yang berada di posko pengungsian untuk tidak mudah percaya terhadap informasi bohong yang disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id