Potensi Gempa Megathrust Magnitudo 8.8 Pulau Jawa, Ini Penjelasan BMKG
--
WILAYAH pulau Jawa diprediksi akan terjadi gempa Megathrust magnitudo maksimal 8,8. Gempa tersebut disebut berpotensi menimbulkan gemombang tsunami yang bisa mencapai tinggi 20 meter.
Hal itu menjadi pemberitaan hangat di berbagai media massa, baik cetak, elektronik, online, maupun media sosial akhir-akhir ini, terutama sejak terjadinya gempa bumi Cianjur magnitudo 5,6 beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Rencana Pindah Rekening Kas Pemprov, Herman: Pikirkan Dulu
Bahkan, seperti diberitakan potensi ancaman sangat luas dari kawasan Cilacap ke timur hingga Yogyakarta dan Jawa Timur.
Wajar jika masyarakat resah terhadap ancaman bencana alam tersebut. Merespon keresahan masyarakat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sesuai dengan fungsinya sebagai lembaga yang bertugas menyampaikan informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena faktor meteorologi, klimatologi, dan geofisika, menyampaikan press release resmi.
Press release dengan nomor GF.00.02/004/DG/VII/2019 ditandatangani oleh Dr. Ir. Muhammad Sadly, M.Eng Deputi Bidang Geofisika diterbitkan tanggal 21 Juli 2019.
BACA JUGA: PT Timah Bantu Pembangunan Dua Rumah Ibadah di Bangka Barat
Dalam keterangannya, BMKG menyampaikan bahwa Indonesia sebagai wilayah yang aktif gempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan.
Berdasarkan kajian para ahli bahwa Zona Megathrust Selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan Magnitudo Maksimum M 8,8. Namun, sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan prediksi gempa bumi.
BMKG pun menyampaikan himbauan untuk melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural dengan membangun bangunan aman gempa, melakukan penataan tata ruang pantai yang aman tsunami, serta membangun kapasitas masyarakat terkait upaya penyelamatan saat terjadi gempa bumi dan tsunami.
Menanggapi berbagai isu yang beredar, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: