IKS Bateng Senilai 0,14 Masuk Kategori Tidak Sehat, Dinkes Gelar PIS-PK

IKS Bateng Senilai 0,14 Masuk Kategori Tidak Sehat, Dinkes Gelar PIS-PK

Pertemuan koordinasi PIS PK Kabupaten Bangka Tengah.--

BABELPOS.ID, PANGKALAN BARU - Berdasarkan data dari Aplikasi Keluarga Sehat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (RI) diketahui bahwa Indikator Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) senilai 0,14 yang artinya Kabupaten Bangka Tengah berada pada kategori nilai tidak sehat. 

Menyikapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Bangka Tengah diketahui telah melakukan berbagai upaya, salah satunya mengadakan pertemuan koordinasi dan analisa hasil Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) terintegrasi lintas program di tingkat Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2022 pada Rabu (12/10/2022) di Hotel Santika, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah.

BACA JUGA:Bangka Tengah Capai UHC, Bentuk Komitmen dalam Berikan Pelayanan dan Akses Kesehatan Bagi Masyarakat

Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, M. Annas Ma'ruf mengatakan bahwa pembangunan kesehatan merupakan integral dan terpenting dari pembangunan nasional. 

"Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) adalah suatu pendekatan pelayanan kesehatan yang menggali faktor resiko terjadinya penyakit dalam suatu keluarga dan menilai suatu kesehatan keluarga, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk Indikator Keluarga Sehat (IKS)," ujarnya kepada babelpos.id.

BACA JUGA:Kena DBD, Warga Bateng Masih Ada yang Tak Berobat ke Fasilitas Kesehatan

Ia mengungkapkan, dari hasil pendataan terdapat 46.709 keluarga yang didata oleh puskesmas se-Kabupaten Bangka Tengah, dengan rincian pada tahun 2021 hanya terdapat 6.307 keluarga yang masuk kategori keluarga sehat dan pada tahun 2022 berdasarkan TRW III puskesmas sudah melaksanakan intervensi, namun IKS tetap diangka 0,14.

"Pertemuaan koordinasi dan analisa hasil PIS-PK terintegrasi lintas program di tingkat Kabupaten bertujuan untuk membahas tentang permasalahan-permasalahan indikator PIS-PK yang ada di puskesmas serta strategi yang ada di puskesmas khususnya pada kegiatan UKM untuk selalu melakukan integrasi lintas sektor dan lintas program, sehingga IKS meningkat," tuturnya.

BACA JUGA:Tiga KWT di Desa Lubuk Pabrik Ramaikan Lomba KWT Tingkat Kabupaten Bateng

Kata Annas, puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan memiliki arti yang penting dalam mendukung dan membangun kesehatan hendaknya betul-betul melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan berkualitas.

"Kami berharap setelah peserta mengikuti kegiatan ini, mereka bisa mengaplikasikan intervensi dan strategi yang telah disampaikan narasumber," imbuhnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: