Potensi Budidaya Komoditas Air Tawar Bateng Capai 348,52 ha, Pemkab Gelar Temu Teknis

Potensi Budidaya Komoditas Air Tawar Bateng Capai 348,52 ha, Pemkab Gelar Temu Teknis

--

BABELPOS.ID, KOBA - Memiliki panjang garis pantai 195,68 Km, Kabupaten Bangka Tengah memiliki potensi perikanan budidaya yang sangat luar biasa, yang mana berdasarkan data dari LPPM UBB tahun 2020 luas lahan potensi untuk budidaya komoditas air tawar di Bangka mencapai 348,52 ha dan luas lahan potensi untuk budidaya komoditas air payau sebesar 1.483,08 ha.

Melihat potensi tersebut, Pemerintah Bangka Tengah akhirnya menggelar temu teknis pembudidaya ikan sekaligus peresmian tambak rakyat Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Instalasi Budidaya Ikan Air Payau (IBIAP) Desa Guntung, pada Jumat (5/8/2022).

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Kantor Pertanahan Kabupaten Bangka Tengah dan narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, yakni UPT Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam Jambi dan Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pangkalpinang.

"Saya juga ingin berterima kasih kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atas bantuan pengembangan tambak rakyat dalam program sosial Bank Indonesia serta vice president efishery atas dukuannya berupa Autofeeder," ujar Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman.

Algafry menilai Bangka Tengah memikiki potensi perikanan budidaya yang unggul dengan kualitas perairan Bangka Tengah yang memiliki kualitas air yang masih sangat baik, kuantitas perairan yang cukup dan musim atau iklim yang baik untuk mendukung kegiatan budidaya ikan.

"Budidaya perikanan di Bangka Tengah juga memiliki peran yang sangat penting sebagai penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, berkontribusi terhadap penurunan angka stunting, pemenuhan kebutuhan pangan dan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan, Taufik mengucapkan selamat kepada kelompok penerima bantuan, yang mana terdapat 12 pokdakan yang menerima bantuan dengan jenis bantuan seperti tambak rakyat, unit pembenihan rakyat atau hatchery, mesin pakan ikan, bansarpras budidaya ikan dan pengolahan hasil perikanan dengan nilai bantuan yang berbeda-beda mulai dari Rp16 juta hingga Rp248 juta rupiah.

"Bantuan ini berasal dari Prigram Sosial Bank Indonesia atau PSBI, Dana Alokasi Khusus (DAK), serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," tuturnya.

Ia pun berharap dari bantuan tersebut penerima bantuan bisa mensyukuri dan memanfaatkan bantuan yang telah diberikan sebaik mungkin dan tidak memindah tangankan atau memperjualbelikan bantuan yang diberikan.

"Saya harapkan penerima bantuan juga bisa menerapkan sistem budidaya ikan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta adanya keberlanjutan usaha," imbuhnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: