Atasi Sawit Murah, Dinas Pertanian Bateng Usulkan 31 Hektar Pengembangan Cabai dan Bawang

Atasi Sawit Murah, Dinas Pertanian Bateng Usulkan 31 Hektar Pengembangan Cabai dan Bawang

BABELPOS.ID, KOBA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diketahui telah membebaskan pungutan ekspor untuk produk minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), namun harga tandan buah segar (TBS) sawit belum naik signifikan, tak heran banyak para pekebun sawit yang kembali terjun ke sektor pertanian, seperti bertani bawang dan cabai.

Saat ini, harga TBS sawit masih berkisar di level Rp1.000 hingga Rp1.280 per kilogram, maka dari itu untuk membantu para petani yang bingung, Dinas Pertanian Bangka Tengah (Bateng) secara langsung mengusulkan lahan untuk pengembangan tanaman bawang dan cabai ke Kementrian Pertanian RI.

"Tahun 2022 ini kita kembali mengusulkan bantuan untuk pengembangan tanaman bawang ataupun cabai di Kementrian Pertanian RI, yang mana kami mengusulkan 31 hektar," ujar Kepala Dinas Pertanian, Sajidin kepada Babel Pos, Selasa (26/7/2022).

Kata Sajidin, usulan pengembangan kawasan bawang ataupun cabai seluas 31 hektar itu merupakan upaya pemerintah untuk memperluas areal kebun bawang dan cabai di Kabupaten Bangka Tengah dalam rangka membantu meningkatkan pendapatan masyarakat ke depan.

"Mudah-mudahan bisa membantu percepatan pertumbuhan ekonomi, karena harga sawit belum naik signifikan,  apalagi masyarakat jadi bingung dan kembali lari lagi ke pertanian," imbuhnya.

Sementara itu, salah satu pekebun sawit di Bangka Tengah, Jupri (48) mengaku kembali menggarap lahannya dengan tanaman cabai, karena kecewa dengan harga sawit saat ini.

"Kebun cabai memang sudah ada, tapi tidak banyak dan kemarin lebih fokus ke sawit, berhubung sawit lagi murah kembalilah saya garap lahan untuk ditanami cabai, apalagi harganya sedang tinggi," ujarnya kepada Babel Pos.

Lebih lanjut, ia turut menaruh harapan besar terhadap kebijakan baru pemerintah yang telah menghapus sementara pungutan ekspor Crude Palm Oil (CPO).

Ia berharap kebijakan itu  mampu mendongkrak harga Tandan Buah Segar atau TBS kelapa sawit hingga kembali normal. 

"Harapannya semoga bisa naik lagi harganya, karena kalau harganya rendah masyarakat nanti tidak punya penghasilan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari," imbuhnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: