Pemilu Mendatang, Siapa Lawan Siapa

Pemilu Mendatang, Siapa Lawan Siapa

BERKEMBANGNYA isu agar Jokowi 3 periode, lalu isu terbaru Jokowi-Prabowo, adalah hanya sekedar isu. Karena itu semua sudah mentah dan dimentahkan oleh Jokowi dari awal isu itu berkembang. Dan itu berarti tak perlu dikembangkan, karena akan melelahkan saja. Oleh: Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup -- DALAM Pemilu 2024 nanti --yang tahapannya sudah dimulai Februari 2022 tahun depan itu--, baru satu partai yang gambarannya sudah mulai terlihat jelas, yaitu PDI Perjuangan. Bermunculannya gambar Ketua DPR RI Puan Maharani, adalah isyarat nyata dari partai Banteng Moncong Putih itu. Dan kita tentu akan selalu ingat, dalam tiap hajatan politik, baik itu Pilkada maupun Pemilu, Banteng Moncong Putih adalah partai yang selalu matang mempersiapkan diri termasuk mempersiapkan siapa kandidatnya. Lalu, isu 3 periode bagaimana? Bukankah Jokowi PDI Perjuangan juga? Adalah hal yang sangat tidak mungkin PDI Perjuangan mau mengangkangi aturan yang ada. Jokowi juga berulang kali menegaskan, menolak itu semua. Bahkan, staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman mengatakan, bahwa Jokowi tegak lurus mengikuti konstitusi UUD 1945. Sesuai pasal 7 UUD 1945 amandemen ke-1 bahwa yang menyebutkan presiden dan wakil presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. Dan itu berarti tegas, hanya untuk 2 periode. \"Presiden Joko Widodo tegak lurus Konstitusi UUD 1945 dan setia terhadap Reformasi 1998,\" kata Fadjroel dalam keterangannya, Sabtu (19/6). Fadjroel mengatakan, penolakan Jokowi terhadap rencana presiden 3 periode disampaikan setidaknya dua kali di depan publik. Pertama, pada 12 Februari 2019. Berikut isi pernyataan Jokowi: Ada yang ngomong presiden dipilih 3 periode itu, ada 3 (motif) menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, Kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja. *** DENGAN sikap Jokowi --yang juga sama dengan sikap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri--, maka segala bentuk gerakan dan rencana serta isu atau apapun namanya yang mengarah ke untuk Jokowi 3 periode, akan sia-sia dan tak perlu digubris. Lalu, munculnya gambar-gambar Puan Maharani justru adalah isyarat nyata dan sesungguhnya sikap PDI Perjuangan ke depan khususnya menghadapi Pemilu 2024. Hal yang justru menjadi tanda tanya adalah, siapa yang akan menjadi lawan tanding Puan Maharani dari kubu seberang? Jika sebelumnya ada Gerindra yang memang berada di luar lingkar kekuasaan, sebaliknya sekarang Gerindra justru berada dalam satu lingkaran? Untuk posisi sekarang ini, ada 2 partai yang berada di luar kekuasaan. Yaitu PKS dan Demokrat? Apakah cukup? Apakah sudah ada yang mumpuni? *** TEKA-TEKI INI, seolah menjawab bahwa dalam sebuah negara, oposisi tetap dibutuhkan sebagai penyeimbang. Jika sang penyeimbang terlalu kecil, tentu apapun kebijakan pemerintah hanya menjadi tontonan. Jika penyeimbang terlalu besar, maka kebijakan pemerintah bisa tak berjalan dan hanya habis di meja pembahasan. Dalam Politik, memang tak ada sahabat atau musuh sejati, yang ada kepentingan. Adagium itu memang tak pernah basi, apalagi mati.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: