Covid-19 Melandai, Perang Belum Usai, Mikron: Tiadakan Isoman!
MEMASUKI September, kasus penyebaran penularanan Covid-19 di Bangka Belitung (Babel) diharapkan dapat melandai seiring berjalan efektifnya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). ----------------- NAMUN laporan Satgas Penanganan Covid-19 Babel mencatat kasus positif baru masih tinggi. Terdata Selasa (1/9) kemarin, ada 298 kasus baru konfirmasi Covid-19. Dan itu berarti perang belum usai. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa menyebutkan tertinggi kasus penularan masih di Pangkalpinang sebanyak 83 kasus. \"Di kabupaten Bangka 71 kasus, Bangka Tengah 41 kasus, Belitung Timur 39 kasus, Belitung 23 kasus, Bangka Selatan 22 kasus dan Bangka Barat 19 kasus,\" sebutnya, tadi malam. Untuk kasus meninggal konfirmasi pasien positif Covid-19 mengalami penurunan. Kata Mikron, ada 7 orang yang meninggal. Sementara pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 377 orang. \"Dua kabupaten nihil kasus meninggal konfirmasi Covid-19. Untuk Pangkalpinang 1 orang, Bangka 1 orang, Bangka Tengah 2 orang, Bangka Selatan 2 orang dan Belitung 1 orang,\" paparnya. Dengan demikian, lanjut Mikron, kumulatif masyarakat di Babel yang dinyatakan konfirmasi positif Covid-19 mencapai 47.399 orang, yang dinyatakan sembuh diantaranya 42.241 orang. \"Dan yang meninggal dunia sebanyak 1.239 orang,\" jelasnya. Pihaknya sendiri tetap meminta masyarakat dapat mewaspadai penularan virus ini dengan mengedepankan Protokol Kesehatan dalam menjalankan aktivitas, dan mengharapkan tidak ada lagi masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman). Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Babel itu dikarenakan sudah terdeteksi menyebarnya varian Delta Covid-19 yang. Bahkan berdasarkan data Dinkes Babel, sudah dua warga meninggal positif varian Delta. Maka dari itu, pihaknya berharap dan mengimbau kepada Satgas Penanganan Covid-19 di kabupaten/kota lebih meningkatkan pengetatan, pengawasan serta penanganan harus lebih efisien. \"Patut disepakati bersama tentang meniadakan isolasi mandiri (Isoman), sebab banyak sekali kekurangannya, selain itu sudah banyak yang meninggal dunia dikarenakan isoman ini,\" imbuh Mikron.(jua)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: