Tito: Jangan Isoman, Utamakan Isoter

Tito: Jangan Isoman, Utamakan Isoter

*Erzaldi Minta Kabupaten/Kota Aggressive Tracing, Testing, Treatment -- MENTERI Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dalam kunjungannya ke Babel kemarin mengingatkan agar jangan telat pembayaran insentif tenaga kesehatan (Nakes). ------------------ KENDATI sekarang tak lagi, Tito mengharapkan pembayaran insentif garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 ini dibayar tepat waktu melalui alokasi 8 persen refocusing dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan DBH. \"Saya minta tolong ini dimaksimalkan, ini juga pesan dari Pak Presiden supaya nakes kita bersemangat,\" kata Tito ketika memberikan keterangan di jumpa pers seusai rapat koordinasi dengan Pemprov, Pemkab/kota dan Jajaran Forkompimda, Kamis (2/9) kemarin. Dan dalam konteks treatmen juga, diatensikan dia, agar setiap daerah punya tempat isolasi Terpusat (Isoter). \"Ini penting. Apalagi saat ini, varian Delta sudah masuk ke Babel. Jadi yang terkena positif dan tidak layak untuk isoman, maka segera dibawa ke isoter saja, sehingga tidak menular ke orang lain dan ada perawatannya,\" kata Tito. Sesuai laporan yang disampaikan tiap pemda, ia menilai penyerapan alokasi 8 persen dana penanganan Covid-19 ini sejauh ini bagus. Namun ia tekankan, ini dapat ditingkatkan. Disamping ia meminta para kepala daerah untuk melakukan penyesuaian target pendapatan daerah dalam APBD melalui penyesuaian pendapatan transfer ke daerah dan dana desa, serta penyesuaian Pendapatan Asli Daerah. \"Penyesuaian pendapatan dan belanja nantinya digunakan untuk mendanai bidang kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial, dan pengamanan dampak ekonomi,\" ujarnya. Beberapa hal tentang penanganan pandemi ini juga disampaikan oleh mantan Kapolri ini agar dapat ditindaklanjuti oleh Pemprov dan Pemkab/kota. Bahkan Tito menyanjung terobosan Gubernur Babel Erzaldi Rosman untuk menurunkan angka konfirmasi positif Covid-19. \"Saya apresiasi langkah Pemprov Babel yang telah membentuk Satgassus penanganan Covid-19, namun saya sarankan untuk menambah satgas yang berproses di hilirnya juga untuk memperkuat prokes di lapangan,\" ujarnya. Ia juga mengakui kekompakan jajaran pemerintahan dengan Forkompinda dalam menangani pandemi ini, karena menurutnya dibutuhkan kekompakan seluruh elemen untuk senantiasa bersatu bahu-membahu karena Covid-19 tidak sebatas pengobatan tetapi ada proses hulu ke hilir yang membutuhkan kekompakan bersama. Tito juga meminta jajaran pemda untuk menggencarkan 3T (Tracing, Testing, Treatment). Sebab, menurut dia, perlunya dilaksanakan testing yang agresif, karena semakin cepat mengetahui siapa positif sehingga semakin cepat pula dilakukan tracing dengan harapan terjadi kegiatan yang masif dan agresif sehingga mengantisipasi penyebaran yang lebih luas. \"Tak lupa dengan treatmentnya, yakni perbanyak isoter serta meningkatkan pelayanan fasilitasnya. Saya juga menyarankan agar Pemprov Babel perlu melakukan survei serologi seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, yang bertujuan untuk mengukur proporsi warga yg memiliki antibodi terhadap virus Covid-19,\" pinta Mendagri. Erzaldi: Survei Serologi Gubernur Babel Erzaldi Rosman pun merespon. Dirinya akan segera melakukan survei serologi. Hal ini dirasanya akan lebih mudah dipraktekkan karena daerah yang dipimpinnnya ini adalah kepulauan, sehingga nantinya bisa terdata imunitas antibodi tiap mayarakat. \"Tolong, pak sekda kalau bisa survei serologi ini dimasukkan kalau dimungkinkan dianggarkan pada anggaran perubahan. Kepada Kepala Daerah di Kabupaten/Kota di Pulau Bangka, saya minta agar data BOR, terkonfirmasi, dan kematian harus selalu di update. Selain itu Mendagri menekankan aggressive testing, tolong ini menjadi atensi Kabupaten/Kota untuk segera ditindak lanjuti,\" kata Erzaldi.(jua/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: