HUT Prov Kep Babel = 21-21-21 (13): Kedepankan Infrastruktur yang Terkoneksi

BAGAIMANA dengan pembangunan infrastruktur? Tentu saja banyak yang sudah dibangun, baik itu sarana jalan, jembatan, dan sebagainya. Dan, pembangunan itu tentunya dengan mengedepankan infrastruktur yang terkoneksi. ---------------- DALAM artian, infrastruktur yang dibangun itu terkoneksi langsung dengan kepentingan ekonomi dan mobilitas rakyat. Dengan infrastruktur itu, ekonomi rakyat meningkat, sekaligus akses rakyat dalam memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan dasarnya menjadi lebih cepat dan mudah. Mewujudkan infrastruktur dan konektivitas daerah yang berkualitas memang menjadi salah satu misi dari Gubernur Erzaldi Rosman dan Wakil Gubernur Abdul Fatah. Berbicara konektivitas tentunya tidak bisa lepas dari infrastruktur transportasi, salah satunya jalan. Berdasarkan kewenangan, status jalan, dibagi menjadi tiga, yaitu jalan Negara, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Pada tahun 2020, ruas jalan negara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni sepanjang 600 km, sementara ruas jalan provinsi sepanjang 851 km. Selain menjadi kewenangan negara dan provinsi, ada juga sepanjang 3.967 km jalan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi kewenangan kabupaten/kota. Di tahun 2021, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan beberapa pembangunan dan pelebaran jalan. Seperti pelebaran Jalan Lingkar Timur mulai Rebo - Tanjung Pesona - Jelitik - Simpang Perahu sepanjang kurang lebih 8,5 km, yang sebelumnya lebar jalan 4,5 meter diperlebar menjadi 7 meter. Ada juga pelebaran jalan Junction - Membalong yang dibangun dengan total sepanjang 38,934 km dan dilaksanakan selama 3 tahun anggaran. Proyek peningkatan/pelebaran dan pemeliharaan pada ruas jalan Junction - Membalong, sebagai bagian dari Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebelumnya di tahun tahun 2019 jalan yang sudah terbangun sepanjang 13 km sedangkan di tahun 2020 sepanjang 15 km, untuk tahun 2021 sepanjang 10,934 Km. Proyek pengerjaan peningkatan ruas Jalan Ibul - Parittiga, Kabupaten Bangka Barat sepanjang 3,0 Km dan juga Pekerjaan Rehabilitasi Ruas Jalan Pangkalpinang - Simpang Katis; Simpang Katis - Sungai Selan dengan efektif pekerjaan sepanjang 7 Km dan lebar eksisting jalan 6 meter. Tak hanya memperhatikan konektivitas jalan, Gubernur Erzaldi Rosman juga menaruh perhatian terhadap konektivitas daerah terpencil di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pada awal tahun 2021, Gubernur Erzaldi Rosman meresmikan jembatan gantung yang menjadi penghubung Desa Labuh Air Pandan dan Desa Kota Kapur. Jembatan gantung sepanjang 96 meter, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar lainnya seperti kesehatan. Pada akhir tahun 2021, Jembatan Nibung yang akan menjadi jembatan terpanjang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditargetkan selesai. Konstruksi jembatan dibangun sepanjang 300 meter dengan lebar 10,6 meter. Struktur jembatan menggunakan pondasi tiang pancang beton diameter 500 mm serta bangunan atas gelagar setinggi 1,05 meter dan tinggi jembatan 4 meter. Rencana jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Selatan disampaikan Gubernur Erzaldi Rosman pada saat Rapat Gubernur se-Sumatera, Maret 2020 lalu kepada Bappenas RI, agar dimasukkan dalam program prioritas nasional yang dilaksanakan pada tahun ini dan dananya bersumber dari anggaran APBN. Usaha ini berhasil, pada bulan Juli yang lalu pembangunan Jembatan Nibung dimulai dengan ditandai pemancangan tiang pertama (26/06). Tidak hanya membangun konektivitas antar wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Bangka dan Pulau Sumatera. Jembatan yang diperkirakan sepanjang 13,5 kilometer, diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah, khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebagai Provinsi Kepulauan, Bangka Belitung terus melakukan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan, seperti pada Pelabuhan Pulau Pongok, Pelabuhan Tanjung Pandan, Pelabuhan Tanjung Batu, Pelabuhan Pangkal Balam, Pelabuhan Tanjung Ular. Gubernur Erzaldi Rosman terus mendorong Pelabuhan Tanjung Gudang yang berada di Kecamatan Belinyu untuk dikembangkan. Usaha yang dilakukan Gubernur Erzaldi Rosman berhasil, pihak Kementerian Perhubungan RI menyetujui pengembangan Pelabuhan Tanjung Gudang. Dikutip dari Babelprov.go.id, Gubernur Erzaldi Rosman mengatakan, Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu akan dipersiapkan untuk melayani aktivitas ekspor impor termasuk komoditas dari Bangka Belitung dengan mengusung konsep Pelabuhan yang terintegrasi dengan memiliki terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro dan pelabuhan perikanan. Tahap jangka pendek pengembangan Pelabuhan Tanjung Gudang ditargetkan selesai pada tahun 2022. Adapun kondisi saat ini, dengan luas areal darat seluas 4,3 hektar. Fasilitas dermaga 1 sepanjang 101 meter, sementara dermaga 2 sepanjang 87 meter dengan alur pelayaran 10 mil dan lebar 200 meter. Rencana pengembangan pelabuhan Belinyu terbagi dalam tiga tahap, di antaranya dalam jangka pendek akan dilakukan pengerjaan pembangunan dermaga curah cair ke arah vertikal dermaga existing sehingga dapat digunakan untuk dua tambatan kapal serta perluasan area curah cair dikarenakan adanya perpindahan kegiatan bongkar kemasan curah cair dari pelabuhan Pangkalbalam ke pelabuhan Belinyu. Untuk jangka menengah akan dilakukan pengerjaan perpanjangan dermaga multipurpose semula 101 meter menjadi 230 meter, pembangunan trestle 2, dan perluasan areal darat pelabuhan semula 7.740 meter persegi menjadi 43.700 meter persegi. Sementara itu untuk jangka panjang, yakni pengerjaan perluasan area multipurpose semula 5.690 meter persegi menjadi 10.625 meter persegi. Gubernur Erzaldi mengharapkan pengembangan Pelabuhan Belinyu ini diharapkan dapat menjadi simpul bagi sentra produksi dan industri, transportasi dan logistik di kawasan Babel dan mampu menekan biaya logistik bagi para pengguna jasa.(tim/bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: