Di Desa Penyamun, Menteri Bintang Puspayoga Me launching Model Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Di Desa Penyamun, Menteri Bintang Puspayoga Me launching Model Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak

PENYAMUN- Usai melakukan kunjungan kerjanya di Pulau Belitung, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga didampingi Founder Sekuntum Melati, Melati Erzaldi langsung bertolak ke Pulau Bangka untuk me launching Model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Desa Penyamun Kabupaten Bangka, Kamis ( 17/3/2022).

Desa Penyamun merupakan salah satu dari 7 desa di Babel yang ditetapkan sebagai model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2022. Sementara 6 desa lainnya yakni Desa Air Anyir, Desa Ibul, Desa Cupat, Desa Payung, Desa Gadung dan Desa Simpang Tiga.

\"Di Indonesia kami tetapkan 132 desa dan 66 kelurahan yang menjadi model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Strategi ini kami ambil dilatar belakangi karena 2/3 dari populasi penduduk Indonesia adalah anak dan perempuan sehingga jumlah ini menjadi sumber daya manusia yang besar dan harus menjadi perhatian kita semua. Berdasarkan konstitusi juga dikatakan perempuan punya hak yang sama dengan laki laki,\" ujar Menteri Bintang Puspayoga mengawali sambutannya.

Peningkatan peranan perempuan di bidang kewirausahaan yang berspektif gender, peningkatan peranan ibu dan keluarga utamanya dalam pengasuhan, penurunan tingkat kekerasan kepada perempuan dan anak serta penurunan pencegahan pekerjaan anak dan perkawinan anak, dikatakannya adalah 4 hal yang menjadi mandat dari presiden yang harus selesai hingga tahun 2024 nanti.

\"Oleh karena itu,saya minta semua jajaran dari level terendah di wilayah Babel bisa melibatkan perempuan dalam pembangunan salah satunya dengan pemilihan perempuannya menjadi kepala desa,\" ungkapnya.

Keterlibatan perempuan ini dikatakannya juga merupakan salah satu komitmen pimpinan daerah untuk sedianya melibatkan perempuan mulai dari proses pembangunan yang dimulai dari tingkat desa.

Tidak hanya sebagai penikmat pembangunan, Menteri Bintang Puspayoga menegaskan bahwa anak juga punya peran penting bagi pembangunan yakni menjadi pelopor dan pelapor.

Dalam sambutannya, dirinya juga mengingatkan semua pihak agar concern dalam penanggulangan angka perkawinan anak di Babel yang cukup tinggi.

Sanksi Sosial Senjata Ampuh Tanggulangi Perkawinan Anak

Menjawab beberapa pertanyaan peserta saat berdialog mengenai langkah apa yang bisa dilakukan masyarakat mulai di level desa untuk menekan tingkat pernikahan dini di Babel. Menteri Bintang Puspayoga sangat apresisai peserta yang hadir sangat concern dengan penanggulangan perkawinan anak.

\"Kasus ini harus kita selesaikan dari hulu sampai ke hilir, itulah pentingnya tindakan preventif dengan sinergi dan kolaborasi lintas sektoral,\" ujarnya.

Menteri Bintang Puspayoga di kesempatan ini menegaskan bahwa perkawinan anak mengakibatkan dampak negatif bagi anak, terutama bagi pendidikannya, kesehatan, ekonomi yang dapat menyebabkan munculnya kemiskinan baru atau kemiskinan struktural.

\"Belum lagi dampak lainnya seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), perdagangan orang, serta pola asuh yang salah terhadap anak sehingga seluruh hak-hak anak bisa terenggut,\" ujarnya.

Dirinya memaparkan bahwa salah satu yang bisa dilakukan yakni dengan memberikan sanksi sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: