Kasus DBD Selama Tahun 2022 di Bangka Tengah Capai 63 Kasus, Satu Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD Selama Tahun 2022 di Bangka Tengah Capai 63 Kasus, Satu Orang Meninggal Dunia

KOBA - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, kasus Demam Berdarah (DBD) selama tahun 2022 tercatat sebanyak 63 kasus, yang terdiri dari 31 kasus pada bulan Januari, 25 kasus pada bulan Februari dan 7 kasus pada bulan Maret.

\"Akibat DBD ini sudah ada satu orang yang meninggal, tepatnya bulan Januari 2022 lalu,\" ungkap Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah (Bateng), drg. M. Anas Ma\\\'ruf, Kamis (24/3/2022).

Dikatakan Anas, jumlah kematian kasus DBD tahun ini terbilang cukup sedikit dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

\"Semoga angka kematian karena kasus DBD di tahun 2022 ini tidak bertambah lagi dan tidak sebanyak dua tahun sebelumnya, yang mana pada tahun 2020 lalu terdapat sebanyak 208 kasus DBD dengan 5 kasus kematian,\" ujarnya.

\"Sedangkan di tahun 2021 terjadi penurunan menjadi hanya 129 kasus, tetapi dengan jumlah kematian yang sama, yakni tetap 5 kasus dan semoga tidak bertambah lagi, tahun ini cukup satu aja, jangan ada lagi kematian karena DBD,\" sambungnya.

Sementara itu, Pengelola DBD Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Irma Handayani meminta agar dalam mencegah terjadinya kasus DBD, masyarakat tidak hanya berfokus pada upaya foging.

\"Langkah yang paling tepat dalam mencegah DBD adalah dengan membasmi cikal bakal atau jentik-jentik nyamuk, dengan cara menaburkan abate di bak mandi,\" terangnya.

Irma menuturkan abate bisa didapatkan dengan mudah dan gratis, karena tersedia di setiap puskesmas, baik abate jenis cair maupun abate jenis bubuk.

\"Tetapi masyarakat juga harus hati-hati, karena abate jenis bubuk cenderung lebih berbahaya jika masuk ke tubuh, karena terbuat dari bahan-bahan kimia. Kami sarankan, air yang sudah ditaburi abate bubuk tidak digunakan untuk kumur-kumur apalagi buat masak,\" ujarnya.

\"Selain itu, masyarakat juga disarankan menggunakan kelambu saat tidur serta menghidupkan obat nyamuk,\" tambahnya.

Menurut Irma, hal terpenting dalam pencegahan DBD adalah dengan melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M+ (Menguras, Menutup dan Menimbun dan lain sebagainya).

\"Maka dari itu, foging itu adalah upaya untuk membunuh nyamuk dewasa dan itupun ada ketentuannya, yakni minimal ada 2 kasus di radius wilayah 200 meter dalam jangka waktu 2 minggu,\" imbuhnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: