Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Latih Kader Posyandu Tanggap Manajemen Diabetes Melitus

Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Latih Kader Posyandu Tanggap Manajemen Diabetes Melitus

Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Latih Kader Posyandu Tanggap Manajemen Diabetes Melitus--

Kemudian melakukan edukasi lima pilar manajemen diabetes melitus yakni pemantauan mandiri, edukasi berkelanjutan, diet seimbang, aktivitas fisik, dan kepatuhan minum obat. 

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk melakukan skrining sederhana dengan alat dan teknik yang mudah diterapkan di Posyandu.

BACA JUGA:RDP dengan Menkeu Purbaya, Senator Dinda Rembulan Pertanyakan Data Keuangan Pemda yang Tidak Sinkron

Kegiatan yang dilaksanakan baru-baru ini, diawali dengan identifikasi kebutuhan kader di wilayah Puskesmas Air Itam, dilanjutkan dengan edukasi masyarakat.

Metode yang digunakan adalah pendekatan pemberdayaan masyarakat (community empowerment) melalui pembelajaran interaktif, diskusi kelompok, demonstrasi.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Penipuan Wagub Hellyana Kini P21

Program ini melibatkan dosen Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang serta tiga mahasiswa dari Program Studi Keperawatan sebagai pendamping lapangan dan satu orang pemonev dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Mitra utama adalah Posyandu Adhyaksa di bawah koordinasi Puskesmas Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, dengan dukungan penuh dari Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.

BACA JUGA:ASN Jadi Agen Perubahan, Dorong Transformasi Digital di Lingkungan Pemerintah

Menurut Ketua Tim Pengabdi, Ns. Dudella Desnani Firman Yasin, S.Kep., M.Kep, kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi akademisi terhadap penguatan sistem kesehatan berbasis komunitas.

Kader Posyandu adalah garda terdepan kesehatan masyarakat.

Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, mereka dapat membantu mencegah komplikasi diabetes sejak dini di tingkat keluarga dan lingkungan sekitar,” ujarnya.

BACA JUGA:Vivo Y21d Masuk Indonesia, Standar Militer, Baterai Besar, Harga Rp2 Jutaan

Sementara itu, anggota Tim Pengabdi Ashar Abilowo, S.ST., M.Kes menambahkan bahwa pemberdayaan kader bukan hanya transfer ilmu, tetapi juga pembentukan jejaring edukator kesehatan yang berkelanjutan.

“Kami ingin agar setelah pelatihan ini, kader mampu menjadi fasilitator aktif dalam edukasi DM di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: