Kanwil Kemenkum Babel Ikuti Pembukaan Peacemaker Justice Award 2025 Secara Virtual
Kanwil Kemenkum Babel Ikuti Pembukaan Peacemaker Justice Award 2025 Secara Virtual--
Para kepala desa dan lurah disebut sebagai garda terdepan dalam menjaga harmoni sosial, bekerja tanpa banyak sorotan, namun berdampak besar terhadap stabilitas masyarakat.
BACA JUGA:Humas Lapas Pangkalpinang Siap Gaungkan Citra Positif Lewat Strategi Media Relations
Acara berlanjut dengan penyerahan piagam, medali, dan piala secara simbolis kepada perwakilan peserta dari Aceh, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat, dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Mewakili Menteri Hukum, Wakil Menteri Hukum Prof. Edward Omar Sharif Hiariej secara resmi membuka kegiatan.
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran kepala desa dan lurah dalam penyelesaian sengketa melalui pendekatan keadilan restoratif dan kearifan lokal.
Pendekatan tersebut dinilai sejalan dengan implementasi KUHP baru pada Januari 2026, yang memberi ruang besar bagi hukum yang hidup dalam masyarakat (living law) sebagai bagian dari sistem hukum nasional.
Wamenkum berharap para peacemaker terus menjadi teladan dalam mewujudkan penyelesaian konflik yang damai, inklusif, dan mengutamakan pemulihan, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap mekanisme penyelesaian sengketa di luar pengadilan.
Kegiatan Peacemaker Justice Award 2025 akan berlangsung selama tiga hari, dengan proses seleksi untuk menentukan 10 besar hingga terpilih tiga peacemaker terbaik.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kepulauan Bangka Belitung, Johan Manurung, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Peacemaker Justice Award memberikan ruang bagi para kepala desa dan lurah untuk menunjukkan kontribusi nyata dalam menjaga harmoni sosial.
Kanwil Kemenkum Babel mendukung penuh penguatan peran penyuluh hukum dan perangkat desa sebagai ujung tombak penyelesaian sengketa berbasis kearifan lokal,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
