Sebelumnya, PLN berhasil mengoperasikan PLTU Nagan Raya yang didukung cadangan sistem yang memadai untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan masyarakat Aceh.
Beroperasinya pembangkit ini sekaligus mengoptimalkan jalur transmisi Nagan–Sigli sebagai bagian dari sistem kelistrikan Aceh.
PLN juga telah berhasil memulihkan jaringan transmisi Arun–Bireuen serta Pangkalan Brandan–Langsa yang menjadi backbone interkoneksi Sumatra–Aceh dan sempat terputus akibat banjir dan tanah longsor.
BACA JUGA:Mutasi Polri Kembali Bergulir, Wakapolda Hingga Kabid Humas Polda Babel Berganti
Dengan sistem utama yang telah normal dan seluruh GI beroperasi, penyaluran listrik ke jaringan distribusi dilakukan secara bertahap dan dengan kehati-hatian tinggi.
Darmawan menegaskan bahwa setiap tahapan pemulihan dilakukan dengan mengutamakan aspek keselamatan masyarakat.
BACA JUGA:Mengapa Performa Isak di Liverpool Merosot?
“Kami memastikan proses penormalan distribusi dilakukan secara bertahap dan aman, terutama di wilayah yang masih terdapat genangan air atau lumpur, agar masyarakat dapat kembali menikmati listrik dengan nyaman,” jelasnya.
PLN berkomitmen untuk terus bersama masyarakat Aceh mengupayakan peningkatan layanan kelistrikan serta memantau keandalan sistem secara berkelanjutan hingga seluruh pelanggan kembali menikmati pasokan listrik secara normal.
BACA JUGA:Unmuh Babel Raih Anugerah Diktisaintek RI 2025 Kategori Humas PTS
“Bagi pelanggan yang belum menyala, kami terus berkoordinasi dan memastikan instalasi pelanggan dalam kondisi aman sebelum pasokan listrik kembali disalurkan,” tutup Darmawan.
Dengan pulihnya sistem kelistrikan Aceh dan beroperasinya seluruh gardu induk secara normal, diharapkan aktivitas ekonomi, layanan publik, serta kehidupan sosial masyarakat dapat kembali pulih secara bertahap.