Artinya jelas bahwa anggaran sangat menentukan prestasi.
Kalau 2026 kita cuma dikasih Rp. 1 miliar atau Rp. 2,5 miliar, jangan berharap bisa keluar dari posisi juru kunci," tambah Dody.
BACA JUGA:Bocoran Spesifikasi Lengkap Poco F8 Pro Jelang Peluncuran di Bali
Hal senada juga disampaikan oleh ketua Komisi II Hendri, ia mengakui kondisi keuangan daerah saat ini sedang mengalami defisit, tetapi anggaran Rp.1 miliar untuk olahraga memang sangat tidak layak.
"Jujur, saya risih mendengar anggaran olahraga cuma Rp. 1 miliar, ini tidak sebanding dengan kebutuhan.
Kami DPRD tidak tinggal diam dan akan berusaha semaksimal mungkin supaya anggaran KONI ini bisa naik," terangnya.
BACA JUGA:Dorong Swasembada Pangan, Lapas Pangkalpinang Bersama Polri Tanam Jagung Pipil
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (DPKO) Evi Sastra, mengutarakan bahwa pihaknya memahami tuntutan KONI dan siap memperjuangkan tambahan anggaran, meski kondisi fiskal daerah saat ini sangat terbatas.
“Saya akui hal itu, tetapi mau gimana lagi mengingat kondisi anggaran kita saat sedang sulit.
Meski begitu, saya tetap akan berada di depan untuk memperjuangkan anggaran ini untuk KONI,” kata dia.
BACA JUGA:Simpan Sabu 21,42 Gram, Pemuda Teladan Berakhir di Sel Polres Basel
Ia berharap DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Basel bisa duduk bersama untuk mencari solusi terbaik.
“Kalau kabupaten lain bisa dapat Rp2,5 miliar, setidaknya kita harus mendekati itu, minimal Rp2,4 miliar.
Saya mohon Banggar dan Komisi II bisa menyampaikan ini ke TAPD agar anggaran KONI bisa ditambah dan disetarakan dengan kabupaten lain," pungkasnya.